11.1 Definisi Impelemtasi Sistem
Pengertian
Implementasi adalah merepresentasikan hasil desain ke dalam pemograman. Dan
pengertian sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
Sehingga
dapat disimpulkan pengertian dari Implementasi
Sistem adalah tahap penerapan sistem yang akan dilakukan jika sistem
disetujui termasuk program yang telah dibuat pada tahap perancangan sistem agar
siap untuk dioperasikan. Atau Implementasi Sistem merupakan kumpulan dari
elemen-elemen yang telah didesain kedalam bentuk pemograman untuk menghasilkan
suatu tujuan yang dibuat berdasarkan kebutuhan atau Sebuah sistem terintegrasi
atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi,
manajemen dalam suatu organisasi.
11.2 Langkah dalam Implementasi
Sistem
Tahap
implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk
dioperasikan. Tahap ini termasuk juga kegiatan menulis kode program jika tidak
digunakan paket perangkat lunak aplikasi.
Tahap implementasi sistem terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut ini:
1. Menerapkan rencana implementasi
Rencana Implementasi dimaksudkan terutama untuk mengatur biaya dan waktu yang dibutuhkan selama implementasi. Dalam rencana implementasi ini, semua biaya yang akan dikeluarkan untuk kegiatan implemntasi perlu dianggarkan dalam bentuk anggaran biaya. Anggaran biaya ini selanjutnya juga berfungsi sebagai pengendalian terhadap biaya-biaya yang harus dikeluarkan. Waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan juga perlu diatur dalam rencana implementasi dalam bentuk skedul waktu. Skedul waktu berfungsi sebagai pengendalian terhadap waktu implementasi.
2. Melakukan kegiatan implementasi
Tahap implementasi sistem terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut ini:
1. Menerapkan rencana implementasi
Rencana Implementasi dimaksudkan terutama untuk mengatur biaya dan waktu yang dibutuhkan selama implementasi. Dalam rencana implementasi ini, semua biaya yang akan dikeluarkan untuk kegiatan implemntasi perlu dianggarkan dalam bentuk anggaran biaya. Anggaran biaya ini selanjutnya juga berfungsi sebagai pengendalian terhadap biaya-biaya yang harus dikeluarkan. Waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan juga perlu diatur dalam rencana implementasi dalam bentuk skedul waktu. Skedul waktu berfungsi sebagai pengendalian terhadap waktu implementasi.
2. Melakukan kegiatan implementasi
Ada 5 kegiatan yang dilakukan dalam implementasi sistem yaitu:
- Pemilihan dan pelatihan personil
- Pemilihan tempat dan instalasi perangkat keras dan perangkat lunak
- Pemrograman dan pengetesan program
- Pengetesan sistem
- Konversi sistem
3.
Tindak lanjut implementasi
Analis sistem masih perlu melakukan tindak lanjut berikutnya seteleh sistem baru diimplementasikan. Analis sistem masih perlu melakukan pengetesan penerimaan sistem. Pengetesan ini berbeda dengan pengetesan sistem yang telah dilakukan sebelumnya. Jika pada pengetesan sebelumnya digunakan data test/semu, tapi pada pengetesan ini dilakukan dengan menggunakan data sesungguhnya dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan oleh analis sistem bersama-sama dengan user.
Analis sistem masih perlu melakukan tindak lanjut berikutnya seteleh sistem baru diimplementasikan. Analis sistem masih perlu melakukan pengetesan penerimaan sistem. Pengetesan ini berbeda dengan pengetesan sistem yang telah dilakukan sebelumnya. Jika pada pengetesan sebelumnya digunakan data test/semu, tapi pada pengetesan ini dilakukan dengan menggunakan data sesungguhnya dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan oleh analis sistem bersama-sama dengan user.
11.3 Kegiatan didalam Implementasi
Sistem
Ada
5 kegiatan yang dilakukan dalam implementasi sistem yaitu:
1.
Pemilihan dan Pelatihan Personil
Telah
diketahui bahwa manusia (brainware) merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan
dalam Sistem Informasi. Jika suatu sistem informasi ingin sukses, maka
personil- personil yang terlibat harus diberi pengertian dan pengetahuan yang
cukup tentang sistem informasi dan posisi serta tugas mereka.
a.
Pemilihan Personil
Personil-personil
yang dipilih dapat berasal dari 2 sumber:
- Internal (karyawan dalam perusahaan)
- Eksternal (calon karyawan dari luar perusahaan)
b.
Pelatihan/Pendidikan
Pelatihan
(Training) diberikan untuk personil operasi. Personil yang dimaksud adalah
personil-personil yang akan mengoperasikan sistem yaitu mereka yang terlibat
dalam tugas mempersiapkan input, memproses data, mengoperasikan sistem serta
merawat dan menjaga sistem. Pada pelatihan ini lebih ditekankan pada bagaimana
cara mengoperasikan sistem.
Pendidikan
(Education) diberikan untuk para pemakai informasi. Personil yang masuk dalam
kategori ini adalah mereka yang membutuhkan dan menggunakan sistem. Pada
pendidikan ini lebih ditekankan pada bagaimana kerja sistem & apa yang
diperoleh dari sistem.
Ada
beberapa pendekatan dalam pelatihan & pendidikan:
1.
Ceramah/ Seminar
Pendekatan
ini memungkinkan pemberi ceramah/seminar untuk memberikan pendidikan kepada
beberapa orang sekaligus pada saat yang sama. Ceramah/seminar baik untuk
pendidikan, terutama untuk menjelaskan sistem secara garis besarnya.
Pendekatan
ini baik jika personil-personil yang mengikutinya cukup banyak dan mempunyai
tugas yang seragam dan tingkat pendidikan yang setingkat.
2.
Pelatihan Prosedural
Pendekatan
pelatihan ini menyediakan kepada masing-masing personil dengan
prosedural-prosedural tertulis yang menjelaskan kegiatan masing-masing personil
tersebut.
Personil-
personil ini dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan baik secara berkelompok
atau secara perorangan tentang tugas-tugasnya yang ada diprosedur tertulis
tersebut.
3.
Pelatihan Tutorial
Pendekatan
ini ditujukan untuk masing-masing personil secara tatap muka. Pendekatan ini
baik untuk tugas-tugas yang rumit dan vital (penting) yang membutuhkan
bimbingan-bimbingan langsung.
4.
Simulasi
Pendekatan
pelatihan ini dilakukan dengan membuat suatu simulasi yang mewakili lingkungan/
situasi kerja personil.
5. Latihan
Langsung di Pekerjaan (on the job training)
Pendekatan
pelatihan ini dilakukan dengan meletakkan personil langsung pada posisi
pekerjaanya.
Personil-personil
yang dilatih diberi penjelasan-penjelasan dan instruksi- instruksi tentang apa
yang harus dikerjakannya yang langsung dipraktekkan pada situasi kerja yang
sebenarnya.
2.
Pemilihan Tempat dan Instalasi Hardware & Software
a.
Pemilihan Tempat Hardware & Software
Tempat
Hardware & Software dari Sistem perlu ditentukan dan disiapkan. Sistem komputer
membutuhkan tempat dengan lingkungan yang harus diperhitungkan. Selain itu, keamanan
fisik dari tempat perlu juga dipertimbangkan. Persiapan fisik ini meliputi: AC
untuk mengatur suhu ruangan, penerangan yang cukup, pendeteksi kebakaran,
penyediaan alat komunikasi dan lain-lain.
b.
Instalasi Hardware & Software
Setelah
tempat disiapkan, maka selanjutnya dilakukan instalasi (pemasangan) dari
Hardware & Software yang telah dipilih dan disiapkan.
3.
Pemrograman & Testing Program
Rancangan
program yang sudah dibuat sebelumnya perlu dilakukan pemrograman. Pemrograman
merupakan kegiatan menulis program yang akan dieksekusi oleh komputer.
Pemrograman dilakukan oleh Programmer dengan menggunakan bahasa pemrograman
yang telah ditentukan.
Sebelum
program diterapkan, maka program harus bebas dari kesalahan. Oleh karena itu
program harus dites/diuji terlebih dahulu untuk menemukan kesalahan-kesalahan
yang mungkin dapat terjadi.
4.
Pengetesan Sistem
Tes
sistem dilakukan untuk memeriksa kekompakkan atau hubungan antar komponen dari
Sistem. Tujuan utama dari tes ini adalah untuk memastikan bahwa elemen-elemen /
komponen- komponen Sistem telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.
5.
Konversi Sistem
Proses
konversi sistem merupakan proses untuk meletakkan sistem baru supaya siap
mulai untuk dapat digunakan.
Ada
beberapa pendekatan untuk melakukan konversi sistem:
1. Konversi Langsung
2. Konversi Paralel
3. Konversi Percontohan
4. Konversi Bertahap
11.4 Bentuk dari Konversi Sistem
Ada
beberapa pendekatan untuk melakukan konversi sistem, yaitu:
1.
Konversi Langsung
Pendekatan
konversi langsung dilakukan dengan mengganti sistem yang lama langsung dengan
sistem yang baru.
Kelebihan:
Relatif
tidak mahal
Kelemahan:
Mempunyai
resiko kegagaan yang sangat tinggi
2.
Konversi Paralel
Pendekatan
konversi paralel dilakukan dengan mengoperasikan sistem yang baru bersama-sama
dengan sistem yang lama selama suatu periode waktu tertentu.
Jika
sistem yang baru sudah dapat beroperasi dengan baik, barulah sistem yang lama
dihentikan.
Kelebihan:
Memberikan
derajat proteksi yang tinggi kepada organisasi dari kegagalan sistem baru
Kelemahan:
Besarnya
biaya untuk pengaplikasian fasilitas dan biaya personil yang memelikaha risten
rangkap tersebut
3.
Konversi Percontohan
Pendekatan
konversi percontohan dilakukan bila sistem yang baru akan diterapkan pada
beberapa area/tempat yang terpisah (mis: pada beberapa cabang perusahaan)
Sistem
yang baru diterapkan di satu tempat (cabang) terlebih dahulu, jika sudah sukses
baru diterapkan di tempat (cabang) yang lain.
Kelebihan:
Bisa
di terapkan pada beberapa area/tempat terpisah
Kelemahan:
Resiko
tinggi
4.
Konversi Bertahap
Pendekatan
konversi bertahap dilakukan dengan menerapkan masing-masing modul sistem yang
baru (sub-sistem) yang berbeda secara urut. Tiap-tiap modul dioperasikan
terlebih dahulu dan jika telah sukses maka disusul oleh modul yang lainnya.
Kelebihan:
Kesepakan
perubahan dalam organisasi tertentu bisa minimasi dan sumber2 pemrosesan data
dapat di peroleh sedikit demi sedikit selama periode waktu yang luas
Kelemahan:
Keperluan
biaya yang harus di adakan untuk mengembangkan interface tempores dengan sistem
lama, daya terapnya terbatas, terjadi kemunduran semangat dari organisasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar