Selasa, 26 Februari 2019

BAB XI IMPLEMENTASI SISTEM


11.1 Definisi Impelemtasi Sistem
Pengertian Implementasi adalah merepresentasikan hasil desain ke dalam pemograman. Dan pengertian sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Sehingga dapat disimpulkan pengertian dari Implementasi Sistem adalah tahap penerapan sistem yang akan dilakukan jika sistem disetujui termasuk program yang telah dibuat pada tahap perancangan sistem agar siap untuk dioperasikan. Atau Implementasi Sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang telah didesain kedalam bentuk pemograman untuk menghasilkan suatu tujuan yang dibuat berdasarkan kebutuhan atau Sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi.

11.2 Langkah dalam Implementasi Sistem
Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Tahap ini termasuk juga kegiatan menulis kode program jika tidak digunakan paket perangkat lunak aplikasi.     
Tahap implementasi sistem terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut ini:        
1. Menerapkan rencana implementasi   
Rencana Implementasi dimaksudkan terutama untuk mengatur biaya dan waktu yang dibutuhkan selama implementasi. Dalam rencana implementasi ini, semua biaya yang akan dikeluarkan untuk kegiatan implemntasi perlu dianggarkan dalam bentuk anggaran biaya. Anggaran biaya ini selanjutnya juga berfungsi sebagai pengendalian terhadap biaya-biaya yang harus dikeluarkan. Waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan juga perlu diatur dalam rencana implementasi dalam bentuk skedul waktu. Skedul waktu berfungsi sebagai pengendalian terhadap waktu implementasi.

2. Melakukan kegiatan implementasi
Ada 5 kegiatan yang dilakukan dalam implementasi sistem yaitu:
  • Pemilihan dan pelatihan personil
  • Pemilihan tempat dan instalasi perangkat keras dan perangkat lunak
  • Pemrograman dan pengetesan program
  • Pengetesan sistem
  • Konversi sistem

3. Tindak lanjut implementasi   
Analis sistem masih perlu melakukan tindak lanjut berikutnya seteleh sistem baru diimplementasikan. Analis sistem masih perlu melakukan pengetesan penerimaan sistem. Pengetesan ini berbeda dengan pengetesan sistem yang telah dilakukan sebelumnya. Jika pada pengetesan sebelumnya digunakan data test/semu, tapi pada pengetesan ini dilakukan dengan menggunakan data sesungguhnya dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan oleh analis sistem bersama-sama dengan user.

11.3 Kegiatan didalam Implementasi Sistem
Ada 5 kegiatan yang dilakukan dalam implementasi sistem yaitu:
1. Pemilihan dan Pelatihan Personil
Telah diketahui bahwa manusia (brainware) merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan dalam Sistem Informasi. Jika suatu sistem informasi ingin sukses, maka personil- personil yang terlibat harus diberi pengertian dan pengetahuan yang cukup tentang sistem informasi dan posisi serta tugas mereka.
a. Pemilihan Personil
Personil-personil yang dipilih dapat berasal dari 2 sumber:
  • Internal (karyawan dalam perusahaan)
  • Eksternal (calon karyawan dari luar perusahaan)

b. Pelatihan/Pendidikan
Pelatihan (Training) diberikan untuk personil operasi. Personil yang dimaksud adalah personil-personil yang akan mengoperasikan sistem yaitu mereka yang terlibat dalam tugas mempersiapkan input, memproses data, mengoperasikan sistem serta merawat dan menjaga sistem. Pada pelatihan ini lebih ditekankan pada bagaimana cara mengoperasikan sistem.
Pendidikan (Education) diberikan untuk para pemakai informasi. Personil yang masuk dalam kategori ini adalah mereka yang membutuhkan dan menggunakan sistem. Pada pendidikan ini lebih ditekankan pada bagaimana kerja sistem & apa yang diperoleh dari sistem.
Ada beberapa pendekatan dalam pelatihan & pendidikan:
1. Ceramah/ Seminar
Pendekatan ini memungkinkan pemberi ceramah/seminar untuk memberikan pendidikan kepada beberapa orang sekaligus pada saat yang sama. Ceramah/seminar baik untuk pendidikan, terutama untuk menjelaskan sistem secara garis besarnya.
Pendekatan ini baik jika personil-personil yang mengikutinya cukup banyak dan mempunyai tugas yang seragam dan tingkat pendidikan yang setingkat.
2. Pelatihan Prosedural
Pendekatan pelatihan ini menyediakan kepada masing-masing personil dengan prosedural-prosedural tertulis yang menjelaskan kegiatan masing-masing personil tersebut.
Personil- personil ini dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan baik secara berkelompok atau secara perorangan tentang tugas-tugasnya yang ada diprosedur tertulis tersebut.
3. Pelatihan Tutorial
Pendekatan ini ditujukan untuk masing-masing personil secara tatap muka. Pendekatan ini baik untuk tugas-tugas yang rumit dan vital (penting) yang membutuhkan bimbingan-bimbingan langsung.
4. Simulasi
Pendekatan pelatihan ini dilakukan dengan membuat suatu simulasi yang mewakili lingkungan/ situasi kerja personil.
5. Latihan Langsung di Pekerjaan (on the job training)
Pendekatan pelatihan ini dilakukan dengan meletakkan personil langsung pada posisi pekerjaanya.
Personil-personil yang dilatih diberi penjelasan-penjelasan dan instruksi- instruksi tentang apa yang harus dikerjakannya yang langsung dipraktekkan pada situasi kerja yang sebenarnya.
2. Pemilihan Tempat dan Instalasi Hardware & Software
a. Pemilihan Tempat Hardware & Software
 Tempat Hardware & Software dari Sistem perlu ditentukan dan disiapkan. Sistem komputer membutuhkan tempat dengan lingkungan yang harus diperhitungkan. Selain itu, keamanan fisik dari tempat perlu juga dipertimbangkan. Persiapan fisik ini meliputi: AC untuk mengatur suhu ruangan, penerangan yang cukup, pendeteksi kebakaran, penyediaan alat komunikasi dan lain-lain.
b. Instalasi Hardware & Software
Setelah tempat disiapkan, maka selanjutnya dilakukan instalasi (pemasangan) dari Hardware & Software yang telah dipilih dan disiapkan.
3. Pemrograman & Testing Program
Rancangan program yang sudah dibuat sebelumnya perlu dilakukan pemrograman. Pemrograman merupakan kegiatan menulis program yang akan dieksekusi oleh komputer. Pemrograman dilakukan oleh Programmer dengan menggunakan bahasa pemrograman yang telah ditentukan.
Sebelum program diterapkan, maka program harus bebas dari kesalahan. Oleh karena itu program harus dites/diuji terlebih dahulu untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang mungkin dapat terjadi.
4. Pengetesan Sistem
Tes sistem dilakukan untuk memeriksa kekompakkan atau hubungan antar komponen dari Sistem. Tujuan utama dari tes ini adalah untuk memastikan bahwa elemen-elemen / komponen- komponen Sistem telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.
5. Konversi Sistem
Proses konversi sistem merupakan proses untuk meletakkan sistem baru supaya siap mulai untuk dapat digunakan.
Ada beberapa pendekatan untuk melakukan konversi sistem:
                1. Konversi Langsung
                2. Konversi Paralel
                3. Konversi Percontohan
                4. Konversi Bertahap 

11.4 Bentuk dari Konversi Sistem
Ada beberapa pendekatan untuk melakukan konversi sistem, yaitu:
1. Konversi Langsung
Pendekatan konversi langsung dilakukan dengan mengganti sistem yang lama langsung dengan sistem yang baru.
Kelebihan:
Relatif tidak mahal
Kelemahan:
Mempunyai resiko kegagaan yang sangat tinggi
2. Konversi Paralel
Pendekatan konversi paralel dilakukan dengan mengoperasikan sistem yang baru bersama-sama dengan sistem yang lama selama suatu periode waktu tertentu.
Jika sistem yang baru sudah dapat beroperasi dengan baik, barulah sistem yang lama dihentikan.
Kelebihan:
Memberikan derajat proteksi yang tinggi kepada organisasi dari kegagalan sistem baru
Kelemahan:
Besarnya biaya untuk pengaplikasian fasilitas dan biaya personil yang memelikaha risten rangkap tersebut
3. Konversi Percontohan
Pendekatan konversi percontohan dilakukan bila sistem yang baru akan diterapkan pada beberapa area/tempat yang terpisah (mis: pada beberapa cabang perusahaan)
Sistem yang baru diterapkan di satu tempat (cabang) terlebih dahulu, jika sudah sukses baru diterapkan di tempat (cabang) yang lain.
Kelebihan:
Bisa di terapkan pada beberapa area/tempat terpisah
Kelemahan:
Resiko tinggi
4. Konversi Bertahap
Pendekatan konversi bertahap dilakukan dengan menerapkan masing-masing modul sistem yang baru (sub-sistem) yang berbeda secara urut. Tiap-tiap modul dioperasikan terlebih dahulu dan jika telah sukses maka disusul oleh modul yang lainnya.
Kelebihan:
Kesepakan perubahan dalam organisasi tertentu bisa minimasi dan sumber2 pemrosesan data dapat di peroleh sedikit demi sedikit selama periode waktu yang luas
Kelemahan:
Keperluan biaya yang harus di adakan untuk mengembangkan interface tempores dengan sistem lama, daya terapnya terbatas, terjadi kemunduran semangat dari organisasi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar