Kamis, 02 April 2020

BAB 1 KONSEP DASAR


1.1 KONSEP DASAR SISTEM           
A. Pengertian Sistem
Dari segi Etimologi, kata sistem sebenarnya berasal dari Bahasa Yunani yaitu “Systema”, yang dalam Bahasa Inggris dikenal dengan “SYSTEM”, yaitu sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan satu keseluruhan yang tidak terpisahkan.
Menurut filsuf Stoa, bahwa sistem adalah gabungan dari keseluruhan langit dan bumi yang bekerja bersama-sama, sehingga dapat kita lihat bahwa sistem terdiri dari unsur-unsur yang bekerja sama membentuk suatu keseluruhan dan apabila salah satu unsur tersebut hilang atau tidak berfungsi, maka gabungan keseluruhan tersebut tidak dapat lagi kita sebut suatu sistem.
Ada beberapa definisi dari sistem menurut para ahli, yaitu:
1. Dalam kamus Besar bahasa Indonesia (1989) sudah dijelaskan bahwa Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
2. Mcleod (2004) mengatakan bahwa sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan.
3. Buckley menjelaskan bahwa Sistem adalah suatu kebulatan atau totalitas yang berfungsi secara utuh, disebabkan adanya saling ketergantungan diantara bagian-bagiannya.
4. H. Kerzner mengutarakan Sistem adalah sekelompok komponen yang terdiri dari manusia dan/atau bukan manusia (non-human) yang diorganisir dan diatur sedemikian rupa sehingga komponen-komponen tersebut dapat bertindak sebagai satu kesatuan dalam mencapai tujuan, sasaran bersama atau hasil akhir.
5. Menurut Ludwig Von Bartalanfy, Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.

B. Syarat-Syarat Sistem
Syarat-syarat sistem diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan masalah.
2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.
4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting dari pada elemen sistem.
5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.

C. Karakteristik Sistem
Karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran. Adapun karakteristik sistem  terbagi menjadi:
1. Komponen (components), Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa subsistem atau subbagian, dimana setiap subsistem tersebut memiliki fungsi khusus dan akan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batas sistem (boundary), Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan luar sistem (environments), Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara, sebaliknya lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak ingin terganggu kelangsungan hidup sistem.
4. Penghubung (interface), Merupakan media penghubung antar subsistem, yang memungkinkan sumbar-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya melalui penghubung disamping sebagai penghubung untuk mengintegrasikan subsistem-subsistem menjadi satu kesatuan.
5. Masukan (input), Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi, sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran (output), Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
7. Pengolah (process). Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.
8. Sasaran (objectives) atau tujuan (goal), Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan bersila bila mengenai sasaran atau tujuannya.

D. Klasifikasi Sistem
Klasifikasi sistem merupakan suatu bentuk kesatuan antara satu komponen dengan komponen lainnya, tujuan dari sistem tersebut  yaitu memiliki akhir tujuan yang berbeda untuk setiap masalah atau kasus  yang terjadi dalam sistem tersebut.  Dari berbagai sudut pandang, sistem dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
 a. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System) Sistem alamiah, sistem terjadi karena proses alam dan tidak terdapat campur tangan manusia. Adapun sistem buatan manusia dirancang dan diciptakan oleh manusia. Contoh dari sistem alamiah adalah sistem rotasi  bumi, sistem tata surya, dan lain-lain, sedangkan sistem buatan misalnya sistem pengendalian banjir, sistem tata kota, dan lain sebagainya. Sistem buatan manusia ini sering melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut dengan human-machine system.
b. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System) Sistem tertutup merupakan sistem yang bekerja tidak berhubungan dengan  lingkungan luarnya. Adapun sistem terbuka merupakan sistem yang selalu berhubungan dengan lingkungan luarnya untuk melakukan proses untuk menghasilkan keluaran (output). Secara teoritis, sistem tertutup memang ada, namun pada kenyataannya tidak pernah ada sistem yang benar-benar tertutup tanpa campur  tangan pihak luar.        
c
. Sistem Konseptual atau Abstrak (Conceptual/Abstract System) Sistem yang dibentuk akibat terselenggaranya ketergantungan ide dan tidak dapat diidentifikasikan secara nyata, tetapi dapat diuraikan elemennya. Contoh sistem yang bersifat konseptual adalah sistem sosial, sistem ekonomi, dan sistem teologi (hubungan antara manusia dengan Tuhan).
d. Sistem Fisik (Physical System) Kumpulan elemen-elemen atau unsur-unsur yang saling berinteraksi satu sama lain secara fisik serta dapat diidentifikasikan secara nyata tujuantujuannya. Contoh sistem yang bersifat fisik adalah: sistem tata surya, sistem biologis tubuh manusia, sistem pengolahan minyak, sistem komputer, dan sebagainya; sistem transportasi, dengan elemen-elemennya meliputi: petugas, mesin, dan organisasi yang menjalankan transportasi; sistem komputer, dengan elemen-elemennya meliputi: peralatan yang berfungsi bersama-sama untuk menjalankan pengolahan data.
e. Deterministik Sistem Deterministik Sistem merupakan sistem di mana operasi-operasi (masukan/keluaran) yang terjadi di dalamnya dapat ditentukan atau diketahui dengan pasti. Contohnya adalah: 1) program komputer, melaksanakan secara tepat sesuai dengan rangkaian instruksinya; 2) sistem penggajian.
f. Probabilistik Sistem Sistem di mana masukan dan prosesnya dapat didefinisikan, tetapi keluaran yang dihasilkan tidak dapat ditentukan dengan pasti (selalu ada sedikit kesalahan atau penyimpangan terhadap ramalan jalannya sistem). Contohnya adalah: 1) sistem penilaian ujian; 2) sistem pemasaran.
g. Sistem Terbuka (Open System) Sistem yang mengalami pertukaran energi, materi atau informasi dengan lingkungannya. Sistem ini cenderung memiliki sifat adaptasi, yakni dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, sehingga dapat meneruskan eksistensinya. Contohnya adalah: Sistem keorganisasian yang memiliki kemampuan adaptasi (bisnis dalam menghadapi persaingan dari pasar yang berubah, di mana perusahaan yang tidak dapat menyesuaikan diri akan tersingkir).
h. Sistem Tertutup (Closed System) Sistem fisik di mana proses yang terjadi tidak mengalami pertukaran materi, energi atau informasi dengan lingkungan di luar sistem tersebut. Contohnya adalah: Reaksi kimia  dalam tabung berisolasi dan tertutup.
i. Sistem Tertutup Relatif (Relatively Closed System) Sistem yang tertutup tetapi tidak tertutup sama sekali untuk menerima pengaruh-pengaruh lain. Sistem ini dalam operasinya dapat menerima pengaruh dari luar yang sudah didefinisikan dalam batas-batas tertentu. Contohnya adalah: Sistem komputer, sistem ini hanya menerima masukan yang telah ditentukan sebelumnya, mengolahnya, dan memberikan keluaran yang juga telah ditentukan sebelumnya serta tidak terpengaruh oleh gejolak di luar sistem).
j. Sistem Artifisial (Artificial System) Sistem ini meniru kejadian dalam alam, yang dibentuk berdasarkan kejadian di alam di mana manusia tidak mampu melakukannya. Dengan kata lain tiruan yang ada di alam. Contohnya adalah: 1) sistem Artificial Intelligent (AI), yaitu program komputer yang mampu membuat komputer seolah-olah berpikir; 2) sistem robotika; 3) jaringan neutral network.

E. Pendekatan Sistem
Ada 2 kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sebuah sistem menurut Jogiyanto (1999), yaitu:
1. Pendekatan Prosedur. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Menurut Jerry Fitzgerald, Ardra F. Fitzgerald dan warren D. Stallings, Jr., mendefinisikan prosedur sebagai berikut: Suatu prosedur adalah urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan Apa (What) yang harus dikerjakan, Siapa (Who) yang mengerjakannya, Kapan (When) dikerjakan dan Bagaimana (How) mengerjakannya.
2. Pendekatan komponen/elemen/sub-sistem. Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

1.2 KONSEP DASAR INFORMASI
A. Pengertian Informasi
Secara Etimologi, Kata informasi ini berasal dari kata bahasa Perancis kuno informacion (tahun 1387) mengambil istilah dari bahasa Latin yaitu informationem yang berarti “konsep, ide atau garis besar,”. Informasi ini merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas Aktifitas dalam “pengetahuan yang dikomunikasikan”. Informasi bisa menjadi fungsi penting  dalam membantu mengurangi rasa cemas pada seseorang.      
Definisi dari informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi yang menerimannya. Secara umum informasi dapat di definisikan sebagai hasil pengolahan data dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimannya. 
Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan kata jamak dari datum, yang umumnya digunakan untuk merepresentasikan, baik bentuk tunggal maupun jamak. Data sering dipahami sebagai fakta/kenyataan mentah atau hasil pengamatan (observasi), hasil mencacah, dan hasil mengukur, yang masih belum diolah dan disajikan dalam konteks yang berarti dan bermanfaat.  
Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu metode untuk menghasilkan informasi.
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali.

Menurut pendapat Notoatmodjo (2008) bahwa semakin banyak memiliki informasi dapat memengaruhi atau menambah pengetahuan terhadap seseorang dan dengan pengetahuan tersebut bisa menimbulkan kesadaran yang akhirnya seseorang itu akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.               
Sedangkan menurut para ahli, pengertian informasi adalah sebagai berikut:
1. Abdul Kadir (2002: 31); McFadden dkk (1999) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.  
2. Azhar Susanto (2004:46) dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi, menyatakan bahwa informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat.
3. Burch dan Strater menyatakan bahwa informasi adalah pengumpulan atau pengolahan data untuk memberikan pengetahuan atau keterangan.   
4. George R. Terry berpendapat bahwa informasi adalah data yang penting yang memberikan pengetahuan yang berguna.
Berdasarkan Pengertian informasi menurut para ahli yang telah disebutkan diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah sekumpulan fakta-fakta yang telah diolah menjadi bentuk data, sehingga dapat menjadi lebih berguna dan dapat digunakan oleh siapa saja yang membutuhkan data-data tersebut sebagai pengetahuan ataupun dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.       
Informasi bisa dikatakan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari belajar, pengalaman atau instruksi. Namun, istilah ini masih memiliki banyak arti tergantung pada konteksnya. Dalam beberapa pengetahuan tentang suatu peristiwa tertentu yang telah dikumpulkan ataupun dari sebuah berita dapat juga dikatakan sebagai informasi. Lain halnya dalam ilmu komputer, informasi adalah data yang disimpan, diproses atau ditransmisikan. Para ahli meneliti konsep informasi tersebut sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman maupun instruksi.
Dari pengertian lainnya informasi adalah data yang telah diberi makna. Misalnya, dokumen berupa spreadsheet (Ms.Excel) biasa digunakan untuk membuat informasi dari data yang ada didalamnya. Laporan laba rugi dan neraca merupakan salah satu bentuk informasi, sedangkan angka yang terdapat didalamnya adalah data yang telah diproses sehingga bisa digunakan oleh siapa saja yang membutuhkannya dan pada akhrinya Sifat informasi ini adalah bisa menambah pengetahuan atau wawasan terhadap seseorang.
Adapun penggunaan Data dan Informasi adalah sebagai berikut:
1. Sebagai komponen utama atau penting dalam sistem informasi, karena merupakan dasar dalam menyediakan informasi.           
2.  Menentukan kualitas informasi yaitu cepat, akurat, dan relevan, sehingga infromasi yang disajikan tidak basi. Informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkanya.         
3.    Mengatasi kerangkapan data (redundancy data)    
4.    Menghindari terjadinya inkonsistensi data  
5.    Mengatasi kesulitan dalam mengakses data            
6.    Menyusun format yang standar dari sebuah data.   
7.  Penggunaan oleh banyak pemakai (multiple user). Sebuah database bisa dimanfaatkan sekaligus secara  bersama oleh banyak pengguna (multiuser).
8.  Melakukan perlindungan dan pengamanan data. Setiap data hanya bisa diakses atau dimanipulasi oleh pihak yang diberi otoritas dengan memberikan login dan password terhadap masing-masing data. 
9. Agar pemakai mampu menyusun suatu pandangan (view) abstraksi dari data. Hal ini bertujuan menyederhanakan interaksi antara pengguna dengan sistemnya dan database dapat mempresentasikan pandangan yang berbeda kepada para pengguna, programmer dan administratornya.

B. Mutu Informasi
1.    Kualitas Informasi
Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, yaitu akurasi (accuracy), relevansi (relevancy), dan tepat waktu (timeliness). (Agus Mulyanto, 2009 : 247).

a) Akurasi (accuracy)
Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.
Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.
Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:
1) Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.
2) Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.
3) Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.
b) Tepat Waktu (timeliness)
Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.
c) Relevansi (relevancy)
Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

C. Nilai Informasi
Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula.
Menurut Sutarman (2012:14), Nilai dari informasi ditentukan oleh lima hal yaitu :
1) Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.
2) Untuk mendapatkan pengalaman.
3) Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.
4) Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.
5) Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Menurut Gordon B. Davis nilai informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.
Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :
1) Kemudahan dalam memperoleh
Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.
2) Sifat luas dan kelengkapannya
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.
3) Ketelitian (accuracy)
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.
4) Kecocokan dengan pengguna (relevance)
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.
5) Ketepatan waktu
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.
6) Kejelasan (clarity)
Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.
7) Fleksibilitas/ keluwesannya
Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.
8) Dapat dibuktikan
Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.
9) Tidak ada prasangka
Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.
10)  Dapat diukur
Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

D. Jenis-Jenis Informasi 
Ada beberapa jenis informasi, diantaranya:
a. Informasi berdasarkan fungsi dan kegunaan,  adalah informasi berdasarkan materi dan kegunaan informasi. Informasi jenis ini antara lain adalah :
1. Informasi yang menambah pengetahuan, misalnya: peristiwa-peristiwa, pendidikan, kegiatan selebritis.
2. Informasi yang mengajari pembaca (informasi edukatif), misalnya makalah yang berisi tentang cara berternak itik, artikel tentang cara membina persahabatan, dan lain-lain. 
3. Informasi berdasarkan format penyajian, yaitu informasi yang dibedakan berdasarkan bentuk penyajian informasinya. Misalnya: informasi dalam bentuk tulisan (berita, artikel, esai, resensi, kolom, tajuk rencana, dll),
b. Informasi berdasarkan format penyajian, adalah informasi yang berdasarkan bentuk penyajian. Informasi jenis ini, antara lain berupa tulisan teks, karikatur, foto, ataupun lukisan abstrak.
c. Informasi berdasarkan lokasi peristiwa, adalah informasi berdasarkan lokasi peristiwa berlangsung, yaitu informasi dari dalam negeri dan informasi dari luar negeri. 
d. Informasi berdasarkan bidang kehidupan adalah informasi berdasarkan bidang-bidang kehidupan yang ada, misalnya pendidikan, olahraga, musik, sastra, budaya, dan iptek.
e. Berdasar penyampaian:
1. Informasi yang disediakan secara berkala
2. Informasi yang disediakan secara tiba-tiba
3. Informasi yang disediakan setiap saat
4. Informasi yang dikecualikan
5. Informasi yang diperoleh berdasarkan permintaan

E. Siklus Informasi
Siklus informasi adalah gambaran secara umum mengenai proses terhadap data sehingga menjadi informasi yang bermanfaat bagi pengguna. Informasi yang menghasilkan informasi berikutnya. Demikian seterusnya proses pengolahan data menjadi informasi.
Data merupakan bentuk mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data ditangkap sebagai input, diproses melalui suatu model membentuk informasi. Pemakai kemudian menerima informasi tersebut sebagai landasan untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan operasional yang akan membuat sejumlah data baru. Data baru tersebut selanjutnya menjadi input pada proses berikutnya, begitu seterusnya sehingga membentuk suatu siklus informasi/Information Cycle (Tata Sutabri, 2004: 17)
Untuk mengolah data menjadi informasi diperlukan suatu pemprosesan, dapat pula menjadi input untuk pemprosesan lainnya, sehingga membentuk suatu siklus. Berikut ini diberikan ilustrasi lebih jelas tentang siklus informasi tersebut.

gambar 1.1 Siklus data


1.3. KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI
A. Pengertian Dan Konsep Sistem Informasi
Sejak permulaan peradaban, manusia sudah bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu dengan yang lain dengan menggunakan berbagai jenis instrumen/alat fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi (jaringan), dan data yang disimpan (sumber daya data). Perkembangan Sistem Informasi melalui alat pengolah data sejak jaman purba hingga saat ini dapat digolongkan ke dalam 4 (empat) golongan besar, yakni:
1. Peralatan Manual, yaitu peralatan pengolahan data yang sangat sederhana, di mana faktor terpenting dalam pemakaian alat adalah menggunakan tenaga tangan manusia.
2. Peralatan Mekanik, yaitu peralatan yang sudah berbentuk mekanik yang digerakkan dengan tangan secara manual.
3. Peralatan Mekanik Elektronik, yaitu peralatan mekanik yang digerakkan secara otomatis oleh motor elektronik.   
4. Peralatan Elektronik, yaitu peralatan yang bekerjanya secara elektronik.  
Secara sederhana, sistem informasi dipahami sebagai suatu himpunan atau kumpulan dari kelompok orang-orang yang bekerja, prosedur-prosedur, dan sumber daya peralatan yang mengumpulkan data dan mengolahnya menjadi informasi, merawat, dan menyebarkan informasi dalam suatu organisasi.
Marimin et al. (2006) menyederhanakan pemahaman terhadap sistem informasi sebagai komponen-komponen dalam organisasi atau perusahaan yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi yang akan digunakan oleh satu atau lebih pemakai (users). Informasi menjelaskan mengenai organisasi atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi pada masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang, dan apa yang mungkin akan terjadi pada masa yang akan datang tentang organisasi tersebut.       
Setiap membicarakan tentang sistem informasi, maka di dalam benak setiap orang akan terbayang tentang komputer, di mana suatu sistem informasi pasti akan menggunakan komputer. Secara historis, gagasan tentang sistem informasi sudah ada sebelum muncul komputer. Pada masa itu, sistem informasi telah digunakan untuk memberikan informasi kepada pihak manajemen untuk membuat keputusan dan melakukan kontrol operasi.
Munculnya komputer telah menambah satu atau lebih dimensi, seperti kecepatan, akurasi, peningkatan volume data, dan lain-lain yang memberikan lebih banyak alternatif dalam pengambilan keputusan. Jadi, sistem informasi bukanlah hal yang baru, komputerisasinyalah yang terus menerus mengalami pembaharuan. Perkembangan lebih lanjut memunculkan istilah sistem informasi berbasis komputer (computer based information system/CBIS), yakni sistem informasi yang menggunakan sumber daya komputer (perangkat lunak dan keras) serta manusia dalam melakukan aktivitasnya untuk mentransformasi data menjadi produk informasi bagi kepentingan pengguna akhir (end-users).
Dengan penggunaan teknologi komputer sebagai basis dalam sistem informasi diharapkan informasi yang akan dihasilkan dapat lebih akurat, berkualitas, tepat waktu, dan tepat sasaran, sehingga pengambilan keputusan dapat lebih efektif dan efisien. Sistem Informasi berbasis komputer yang berkembang hingga saat ini telah mengalami proses evolusi yang cukup panjang.

B. Komponen Sistem Informasi 
Pada dasarnya sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia, yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. Sistem informasi menerima masukan data dan instruksi, mengolah data tersebut sesuai instruksi, dan mengeluarkan hasilnya.
Fungsi pengolahan informasi sering membutuhkan data yang telah dikumpulkan dan diolah dalam periode waktu sebelumnya. Sistem informasi memiliki komponen-komponen  yang saling terintegrasi membentuk satu kesatuan dalam mencapai sasaran sistem. Secara rinci, komponen-komponen yang membentuk Blok Pembangun Sistem Informasi tersebut dapat dijelaskan berikut ini.

gambar 1.2. Blok Sistem Informasi yang saling berinteraksi

1. Blok  Masukan (Input Block) Blok masukan dalam sebuah sistem informasi meliputi metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, dapat berupa dokumen-dokumen  dasar.
2. Blok Model (Model Block) Blok model ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model-model yang berfungsi untuk memanipulasi data masukan dan data yang tersimpan di dalam basis data, sehingga menjadi keluaran (informasi) tertentu yang diinginkan.    
3. Blok Keluaran (Output Block) Blok keluaran berupa berbagai data keluaran, seperti dokumen keluaran (output) dan informasi yang berkualitas yang berguna untuk semua pemakai.
4. Blok Teknologi (Technology Block) Blok teknologi digunakan untuk menerima masukan (input), menjalankan model, menyimpan dan menelusuri/mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi ini merupakan  komponen bantu yang memperlancar proses pengolahan yang terjadi dalam sistem.
5. Blok Basis Data (Database Block) Kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan tersimpan pada suatu perangkat keras (biasanya komputer) dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
6. Blok Kendali (Controls Block) Pencegahan hal-hal yang dapat merusak sistem dan penanggulangan masalah pengendalian terhadap operasional sistem secara cepat, tercakup di dalamnya aspek pencegahan dan penanganan terhadap kesalahan atau kegagalan sistem serta integrasi dan pengembangan sistem.

C. Karakter Sistem Informasi
Karakter sistem informasi adalah sebagai berikut:
1. Sistem informsi memiliki komponen yang berupa subsistem yang merupakan elemen-elemen yang lebih kecil yang membentuk sistem informasi tersebut misalnya bagian input, proses, output. Contoh input adalah salesmanmemasukan data penjualan bulan ini, maka disana terdapat manusia yang melakukan pekerjaan input dengan menggunakan hardware keyboard dan menggunakan interface sebuah aplikasi laporan penjualan yang sudah di sediakan oleh sistem informasi tersebut.
2. Ruang lingkup sistem informasi yaitu rung lingkup yang ditentukan dari awal pembuatan yang meupakan garis batas lingkup kerja sistem tersebut sehingga sistem informasi tersebut tidak bersinggungan dengan sistem informasi lainnya.
3. Tujuan sistem informasi adalah hal pokok yang harus ditentukan dan dicapai dengan menggunakan sistem informasi tersebut, sebuah informasi dianggap berhasil apabila dapat mencapai tujuan tersebut.
4. Lingkungan sistem informasi yaitu sesuatu yang berada diluar ruang lingkup sistem informasi yang dapat mempengaruhi sistem informasi, hal ini turut dipertimbangkan pada saat perencanaann sistem informasi.

D. Jenis Sistem Informasi
Ada beberapa jenis sistem informasi, yaitu
1. Sistem Temu Kembali Informasi (Information Retrieval System – IRS). Sistem Temu Kembali Informasi merupakan sistem yang berfungsi untuk menemukan informasi yang relevan dengan kebutuhan pemakai. Salah satu hal yang perlu diingat adalah bahwa informasi yang diproses terkandung dalam sebuah dokumen yang bersifat tekstual. Dalam konteks ini, temu kembali informasi berkaitan dengan representasi, penyimpanan, dan akses terhadap dokumen representasi dokumen. Dokumen yang ditemukan tidak dapat dipastikan apakah relevan dengan kebutuhan informasi pengguna yang dinyatakan dalam query. Pengguna Sistem Temu Kembali informasi sangat bervariasi dengan kebutuhan informasi yang berbeda-beda.
2. Sistem Manajemen Basis Data (Data Base Management System – DBMS). Sistem Manajemen Basis Data merupakan sistem yang didesain untuk memanipulasi dan mengurus basis data. Data yang tersimpan dalam basis data dinyatakan dalam bentuk unsur-unsur data yang spesifik dan tersimpan dalam tabel-tabel. Setiap satuan data, atau disebut record (cantuman) terdiri dari ruas-ruas (fields) yang berisi nilai yang menunjukkan karakteristik yang spesifik atau atribut yang mengidentifikasikan satuan data yang dimaksud. Proses yang berkaitan dengan manajemen basis data meliputi penyimpanan, temu kembali, updating atau deletion, proteksi dari kerusakan, dan kadang-kadang mencakup transmisi data. Output dapat mengandung recordindividual, sebagian record, tabel, atau bentuk susunan data yang lain dari basis data. Informasi yang ditemukan berisi cantuman-cantuman yang pasti sesuai dengan permintaan.
3. Sistem Informasi Manajemen (Management Information System – MIS). Sistem Informasi Manajemen adalah sistem yang didesain untuk kebutuhan manajemen yaitu mendukung fungsi-fungsi dan aktivitas manajemen pada suatu organisasi. Oleh karena itu, jenis data dan fungsi-fungsi operasi disesuaikan dengan kebutuhan manajemen.
4. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System – DSS). Sistem Pendukung Keputusan menggambarkan operasi-operasi spesifik dalam satuan-satuan informasi yang homogen.
5. Sistem Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligent System – AI).
Tabel berikut memberikan perbandingan antara Sistem Temu Kembali Informasi, Sistem Manajemen Basis Data dan Sistem Kecerdasan Buatan seperti yang dikemukakan oleh Frakes dan Baeza-Yates (1992).

Objek Data
Fungsi
Ukuran Basis Data
IRS
Dokumen
Temu-kembali (probabilistik)
Kecil – besar
DBMS
Tabel
Temu-kembali (deterministik)
Kecil – besar
AI
Pernyataan logika
Inferensia
Kecil
Perbedaan pertama terletak pada data objek masing-masing sistem informasi. Dokumen, pada umumnya tekstual, sebagai objek data pada Sistem Temu Kembali Informasi biasanya tidak terstruktur seperti tabel yang menjadi objek data pada Sistem Manajemen Basis Data, sedangkan pernyataan logika yang menjadi objek data pada Sistem Kecerdasan Buatan merupakan struktur yang dibangun berdasarkan jaringan semantik.   
Perbedaan lain terletak pada fungsi operasinya. Temu kembali pada Sistem Temu Kembali Informasi bersifat probabilistik, sedang temu kembali pada Sistem Manajemen Basis Data bersifat deterministik. Dalam pencarian informasi menggunakan Sistem Temu Kembali Informasi dengan pertanyaan (query) tertentu dapat ditemukan sejumlah dokumen. Akan tetapi tidak dapat dipastikan bahwa dokumen yang ditemukan relevan dengan informasi yang diinginkan oleh pengguna. Ada kemungkinan dokumen yang ditemukan tidak relevan dan/atau dokumen yang relevan justru tidak ditemukan. Sementara itu dalam pencarian informasi menggunakan Sistem Manajemen Basis Data, bila pertanyaan (query) sesuai dengan nilai atribut yang ada dalam basis data maka akan ditemukan record yang relevan, dan bila pertanyaan (query) tidak sesuai dengan nilai atribut yang ada dalam basis data maka tidak akan ditemukan record informasi apapun.
Ukuran basis data pada Sistem temu Kembali Informasi dan Sistem manajemen basis data dapat bervariasi dari basis data yang relatif kecil sampai dengan basis data yang sangat besar. Basis data dapat berisi jutaan cantuman dan memori penyimpanan dapat berukuran sampai dengan beberapa gigabyte. Oleh karena itu pemilihan struktur data dan algoritma merupakan permasalahan yang kritis dalam disain sistem yang memungkinkan temu kembali dengan basis data berukuran besar secara efektif dan efisien.

      E.  Peranan Sistem Informasi bagi Pihak Manajemen
Informasi adalah sangat penting dalam sebuah perusahaan untuk kelangsungan perkembangannya. Sehingga jika sebuah perusahaan kekurangan informasi atau bahkan informasi itu terlalu banyak maka dapat mengakibatkan perusahaannya akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan yang strategis akan sangat terganggu dan pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dalam lingkungan pesaingnya.Pada sebuah perusahaan juga tentunya mengadakan beberapa pekerjaan yang bisa menunjang bisnisnya, misal saja mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah setiap harinya, daftar gaji yang harus disiapkan, penjualan dan pembelian atas perkiraan yang harus dibutuhkan. Semua contoh itu pastinya akan mengolah data-data yang diperlukan, dalam hal ini komputer akan memudahkan manusia dalam bekerja untuk mengolah data. Namun, dengan adanya sebuah sistem informasi akan lebih mempermudah pengolahan tersebut, tentunya dengan menggunakan sistem informasi manajemen yang tidak hanya bisa mengolah data, namun juga dapat memberikan informasi kepada pihak manajemen secara mudah dan fleksibel, dan juga bagi pengambil keputusan.
Dilihat dari pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM) secara umum yang dikenal oleh orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (integreted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah bisnis (organisasi), maka menurut O'Brein (2009) dapat disimpulkan bahwa peran SIM dalam operasional perusahaan ada tiga, antara lain :
1.      Menunjang kegiatan bisnis operasional
2.      Menunjang manajemen dalam mengambil keputusan
3.      Menunjang keungulan srtategi kompetitif organisasi/perusahaan

      1. Menunjang Kegiatan Bisnis Operasional
Peranan SIM untuk menunjang kegiatan bisnis operasional dapat dibagi lagi menjadi beberapa proses lagi , antara lain:
a)      Transaction Processing System (TPS)
Dalam proses TPS ini berkembang dari sistem informasi manual untuk sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik. TPS ini digunakan untuk mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis seperti penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan/inventori. Dan pada proses TPS ini akan menghasilkan beberapainformasi produk untuk penggunakan internal dan eksternal, contoh :
1.  Pembuatan pernyataan konsumen
2.  Cek gaji karyawan
3. Kuintasi penjualan
4. Order pembelian
5.  Formulir pajak
6. Rekening keuangan
b)      Process Control System (PCS)
Sistem informasi operasi secara rutin membuat keputusan yang mengendalikan proses operasional, seperti keputusan pengendalian produksi. Hal ini melibatkan process control system (PCS) yang keputusannya mengatur proses produksi fisik yang secara otomatis dibuat oleh komputer. Sebagai contoh kilang minyak petroleum dan asslemby lines dari pabrik-pabrik yang otomatis menggunakan sistem ini.
c)      Office Automation System (OAS)
Tugas dari proses OAS adalah :
-Mengumpulkan data dan informasi
-Memproses data dan informasi
-Mengirim data dan informasi
Data dan informasi tersebut akan berproses dalam bentuk komunikasi kantor elektronik. Contohnya:
- Word processing dari Office Automation (OA)
- Surat Elektronik
- Teleconferencing
      2. Menunjang Manajemen Dalam Mengambil Keputusan
Dalam pengambilan keputusan dengan menggunakan sistem informasi manajemen akan dilakukan oleh pihak top manajemen. Ada beberapa tipe dalam sistem pengambilan keputusan tersebut, antara lain:
1) Laporan spesifikasi dan rencana awal untuk para manajer dikerjakan oleh information
reporting system (sistem pelaporan informasi)
Contoh : Pembiayaan tahunan, laporan keuangan bulanan atau tahunan
2) Dukungan ad hoc dan interaktif untuk pengambilan keputusan oleh manajer dikerjakan
oleh decision support systems (sistem pendukung keputusan)
Contoh : opsi bantuan di kuis ones to be a milionuer “audience”
3) Informasi kritikal untuk manajemen atas ditetapkan oleh executive information system
(sistem informasi eksekutif)
Contoh : Keputusan membuka cabang perusahaan atau pendirian prodi baru di universitas
4) Nasehat pakar untuk pengambilan keputusan operasional atau manajerial ditetapkan oleh expert system (sistem pakar) dan knowledge-based information system (sistem informasi berbasis pengetahuan lainnya)
Contoh : Penerapan kuisioner di perusahaan untuk mendukung keputusan rencana atau
bahkan perbaikan system di perusahaan
5) Dukungan langsung dan terus untuk aplikasi operasional dan manajerial dari end users
ditetapkan oleh end user computing System
Contoh : pengambilan data dari database oleh end user untuk patokan pengambilan
keputusan.
6) Aplikasi operasional dan manajerial dalam mendukung fungsi bisnis ditetapkan oleh
business function information System
Contoh : pembuatan laporan keuangan dengan memanfaatkan software aplikasi.
7) Produk dan layanan jasa yang bersaing untuk mencapai keuntungan strategis ditetapkan oleh strategic information System
Contoh : Membuat strategi pengembangan produk dan jasa
      3. Menunjang Keunggulan Strategi Kompetitif Perusahaan
Dalam sebuah persaingan, strategi sangatlah dibutuhkan untuk memberikan keunggulan perusahaan dalam persaingan bisnis, tentunya dengan memperhatikan faktor biaya, mutu, dan kecepatan proses. Strategi bisnis inilah yang akan menjadi pusat untuk mengendalikan strategi organisasi dan strategi informasi. Dan dengan mendapatkan keunggulan kompetitif dalam persaingan bisnis, maka akan membawa perusahaan tersebut dengan mudah mengendalikan pasar dan meraih keuntungan usaha.Beberapa kekuatan persiangan yang dapat dilawan dengan membangun strategi kompetitif , antara lain :
1.      Persaingan dari para pesaing yang berada di industri yang sama
2.      Ancaman dari perusahaan baru
3.      Ancaman dari produk pengganti
4.      Kekuatan tawar-menawar dari konsumen
5.      Kekuatan tawar-menawar dari pemasok
Ada juga beberapa strategi bersaing yang dapat dibangun untuk memenangkan persaingan bisnis, antara lain :
a.  Cost leadership (keunggulan biaya) : menjadi produsen produk atau jasa dengan biaya rendah
Contoh : menurunkan harga jual produk atau jasa agar lebih menarik banya konsumen.
b. Product differentiation (perbedaan produk) : mengembangkan cara untuk menghasilkan produk atau jasa yang berbeda dengan pesaing
Contoh : dapat dilihat dari tempat penjualan dan kemasan produk. Jam tangan yang dijual di supermarket atau mall akan lebih menarik dan mempunyai nilai jual yang tinggi dibandingkan dengan jam tangan yang dijual di pasar atau di emperan (kaki lima).
c. Innovation (menemukan cara baru untuk menjalankan usaha) : yang termasuk dalam pengembangan ini adalah pengembangan produk atau jasa yang berbeda dengan pesaing 
Contoh : pengembangan produk mie instant yang berbeda dengan perusahaan mie instant yang lainnya, misalnya Indofood yang memproduksi mie goring cabe ijo, yang belum pernah dikeluarkan oleh mie instan lainnya.
Salah satu contoh dalam peranan stategi kompetitif adalah dalam sebuah perusahaan yang ingin mengubah seluruh datanya menjadi basisdata dengan alat penghubung standar (seperti web browser) sehingga memungkinkan informasi dapat dikomunikasi dengan para sekutu-sekutu bisnis dan pelanggannya.  Basisdata yang terstandarisasi dan dapat diakses melalui web browser mencerminkan pergeseran  posisi perusahaan secara strategis. Dan tentunya dengan strategi ini dapat mempermudah pekerjaan dan dapat meningkatkan mutu usaha kerja perusahaan tersebut.


Soal-soal UTS Bab I
1. Sebutkan definisi dari:
a. Sistem: Dari segi Etimologi, kata sistem sebenarnya berasal dari Bahasa Yunani yaitu
“Systema”, yang dalam Bahasa Inggris dikenal dengan “SYSTEM”, yaitu sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan satu keseluruhan yang tidak terpisahkan.  Sumber Referensi tersedia online di https://donyprisma.wordpress.com/2013/10/07/konsep-dasar-sistem-informasi/
b. Data: Data merupakan kata jamak dari datum, yang umumnya digunakan untuk merepresentasikan, baik bentuk tunggal maupun jamak. Data sering dipahami sebagai fakta/kenyataan mentah atau hasil pengamatan (observasi), hasil mencacah, dan hasil mengukur, yang masih belum diolah dan disajikan dalam konteks yang berarti dan bermanfaat.Sumber Referensi tersedia online di http://repository.ut.ac.id/3921/2/ADPG4442-M1.pdf         
c. Informasi: Definisi dari informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi yang menerimannya. Secara umum informasi dapat di definisikan sebagai hasil pengolahan data dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimannya. Sumber Referensi tersedia online di https://dikatara.wordpress.com/2011/10/22/konsep-dasar-informasi-dan-sistem-informasi/        
d. Sistem Informasi: Secara sederhana, sistem informasi dipahami sebagai suatu himpunan atau kumpulan dari kelompok orang-orang yang bekerja, prosedur-prosedur, dan sumber daya peralatan yang mengumpulkan data dan mengolahnya menjadi informasi, merawat, dan menyebarkan informasi dalam suatu organisasi.
Marimin et al. (2006) menyederhanakan pemahaman terhadap sistem informasi sebagai komponen-komponen dalam organisasi atau perusahaan yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi yang akan digunakan oleh satu atau lebih pemakai (users).             Sumber Referensi tersedia online di http://repository.ut.ac.id/3921/2/ADPG4442-M1.pdf         
2. Apa yang dimaksud dengan karakteristik sistem dan sebutkan karakteristik sistem tersebut masing-masing!!
Jawaban:
Karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran.
Adapun karakteristik sistem  terbagi menjadi:
1. Komponen (components), Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerja sama membentuk satu kesatuan.
2. Batas sistem (boundary), Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
3. Lingkungan luar sistem (environments), Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
4. Penghubung (interface), Merupakan media penghubung antar subsistem, yang memungkinkan sumbar-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.
5. Masukan (input), Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
6. Keluaran (output), Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
7. Pengolah (process). Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran (objectives) atau tujuan (goal), Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).
3. Jelaskan yang merupakan klasifikasi sistem dan berikan contohnya masing-masing!!
Jawaban:
Klasifikasi sistem merupakan suatu bentuk kesatuan antara satu komponen dengan komponen lainnya, tujuan dari sistem tersebut  yaitu memiliki akhir tujuan yang berbeda untuk setiap masalah atau kasus  yang terjadi dalam sistem tersebut.  Sehingga sistem tersebut dapat diklasifikasikan menjadi beberapa sistem, diantaranya:
a. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
Sistem alamiah, sistem terjadi karena proses alam dan tidak terdapat campur tangan manusia. Adapun sistem buatan manusia dirancang dan diciptakan oleh manusia. Contoh dari sistem alamiah adalah sistem rotasi  bumi, sistem tata surya, dan lain-lain, sedangkan sistem buatan misalnya sistem pengendalian banjir, sistem tata kota, dan lain sebagainya. Sistem buatan manusia ini sering melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut dengan human-machine system.
b. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
Sistem tertutup merupakan sistem yang bekerja tidak berhubungan dengan  lingkungan luarnya. Adapun sistem terbuka merupakan sistem yang selalu berhubungan dengan lingkungan luarnya untuk melakukan proses untuk menghasilkan keluaran (output). Secara teoritis, sistem tertutup memang ada, namun pada kenyataannya tidak pernah ada sistem yang benar-benar tertutup tanpa campur  tangan pihak luar.
c. Sistem Konseptual atau Abstrak (Conceptual/Abstract System) Sistem yang dibentuk akibat terselenggaranya ketergantungan ide dan tidak dapat diidentifikasikan secara nyata, tetapi dapat diuraikan elemennya. Contoh sistem yang bersifat konseptual adalah sistem sosial, sistem ekonomi, dan sistem teologi (hubungan antara manusia dengan Tuhan).
d. Sistem Fisik (Physical System) Kumpulan elemen-elemen atau unsur-unsur yang saling berinteraksi satu sama lain secara fisik serta dapat diidentifikasikan secara nyata tujuantujuannya. Contoh sistem yang bersifat fisik adalah: a. sistem tata surya, sistem biologis tubuh manusia, sistem pengolahan minyak, sistem komputer, dan sebagainya; b. sistem transportasi, dengan elemen-elemennya meliputi: petugas, mesin, dan organisasi yang menjalankan transportasi; c. sistem komputer, dengan elemen-elemennya meliputi: peralatan yang berfungsi bersama-sama untuk menjalankan pengolahan data.
e. Deterministik Sistem Deterministik Sistem merupakan sistem di mana operasi-operasi (masukan/keluaran) yang terjadi di dalamnya dapat ditentukan atau diketahui dengan pasti. Contohnya adalah: 1) program komputer, melaksanakan secara tepat sesuai dengan rangkaian instruksinya; 2) sistem penggajian.
f. Probabilistik Sistem Sistem di mana masukan dan prosesnya dapat didefinisikan, tetapi keluaran yang dihasilkan tidak dapat ditentukan dengan pasti (selalu ada sedikit kesalahan atau penyimpangan terhadap ramalan jalannya sistem). Contohnya adalah: 1) sistem penilaian ujian; 2) sistem pemasaran.
g. Sistem Terbuka (Open System) Sistem yang mengalami pertukaran energi, materi atau informasi dengan lingkungannya. Sistem ini cenderung memiliki sifat adaptasi, yakni dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, sehingga dapat meneruskan eksistensinya. Contohnya adalah: Sistem keorganisasian yang memiliki kemampuan adaptasi (bisnis dalam menghadapi persaingan dari pasar yang berubah, di mana perusahaan yang tidak dapat menyesuaikan diri akan tersingkir).
h. Sistem Tertutup (Closed System) Sistem fisik di mana proses yang terjadi tidak mengalami pertukaran materi, energi atau informasi dengan lingkungan di luar sistem tersebut. Contohnya adalah: Reaksi kimia  dalam tabung berisolasi dan tertutup.
i. Sistem Tertutup Relatif (Relatively Closed System) Sistem yang tertutup tetapi tidak tertutup sama sekali untuk menerima pengaruh-pengaruh lain. Sistem ini dalam operasinya dapat menerima pengaruh dari luar yang sudah didefinisikan dalam batas-batas tertentu. Contohnya adalah: Sistem komputer, sistem ini hanya menerima masukan yang telah ditentukan sebelumnya, mengolahnya, dan memberikan keluaran yang juga telah ditentukan sebelumnya serta tidak terpengaruh oleh gejolak di luar sistem).
j. Sistem Artifisial (Artificial System) Sistem ini meniru kejadian dalam alam, yang dibentuk berdasarkan kejadian di alam di mana manusia tidak mampu melakukannya. Dengan kata lain tiruan yang ada di alam. Contohnya adalah: 1) sistem Artificial Intelligent (AI), yaitu program komputer yang mampu membuat komputer seolah-olah berpikir; 2) sistem robotika; 3) jaringan neutral network.
4. Sebutkan pengertian dari data dan informasi dan berikan contoh penggunaan data dan informasi apa saja yang dihasilkan pada:
a. Sistem informasi akademik di Universitas Muhammadiyah Cirebon
b. Sistem informasi penjualan di Toserba Yogya Junction kota Cirebon
c. Sistem informasi pelayanan pasien di RS Permata Cirebon.
Jawaban:
Data merupakan kata jamak dari datum, yang umumnya digunakan untuk merepresentasikan, baik bentuk tunggal maupun jamak. Data sering dipahami sebagai fakta/kenyataan mentah atau hasil pengamatan (observasi), hasil mencacah, dan hasil mengukur, yang masih belum diolah dan disajikan dalam konteks yang berarti dan bermanfaat.
Definisi dari informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi yang menerimannya. Secara umum informasi dapat di definisikan sebagai hasil pengolahan data dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimannya.
a. Sistem informasi  di Universitas Muhammadiyah Cirebon, berfungsi untuk memasukkan data-data mahasiswa seperti profil mahasiswa, nilai yang sudah didapat, jumlah mata kuliah yang diambil, dan lain sebagainya. Sistem informasi ini juga memudahkan admin atau petugas akademik dalam mencari data mahasiswa yang dibutuhkan secara cepat, karena data sudah tersusun rapi dan efektif.
b.Sistem informasi penjualan di Toserba Yogya Junction kota Cirebon, berfungsi untuk memasukkan data stok barang yang ada dan data barang yang hampir habis, data harga produk, juga data jumlah barang yang sudah terjual. Sistem informasi ini dapat meminimalisir kekosongan atau kekurangan barang dan juga mengetahui produk apa saja yang banyak diminati konsumen.
c. Sistem informasi pelayanan di RS Permata Cirebon, berfungsi untuk memasukkan data pasien, waktu chekin dan checkout pasien, jadwal dokter, informasi rawat inap dan lain sebagainya. Sistem informasi ini memudahkan perawat untuk memberikan penanganan yang tepat terhadap pasien, dan memudahkan para perawat dalam mencari data yang dibutuhkan secara cepat.
5. Jelaskan perbedaan antara kualitas dan nilai informasi dipandang dari mutu informasi!!
Jawaban:
Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, yaitu akurasi (accuracy), relevansi (relevancy), dan tepat waktu (timeliness). Sedangkan nilai informasi merupakan Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information). Hal ini ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula.
Menurut Sutarman (2012:14), Nilai dari informasi ditentukan oleh lima hal yaitu :
1) Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.
2) Untuk mendapatkan pengalaman.
3) Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.
4) Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.
5) Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.


                                     
DAFTAR PUSTAKA
Prisma, Dony.(2013). Konsep Dasar Sistem Informasi. Tersedia Online di https://donyprisma.wordpress.com/2013/10/07/konsep-dasar-sistem-informasi/
Dikitara.(2011). Konsep Dasar Informasi dan Sistem Informasi. Tersedia Online di https://dikatara.wordpress.com/2011/10/22/konsep-dasar-informasi-dan-sistem-informasi/
Simanungkalit.(2014). Konsep Dasar Sistem Informasi. Tersedia online di http://repository.ut.ac.id/3921/2/ADPG4442-M1.pdf


Tidak ada komentar:

Posting Komentar