9.1 Definisi Sistem
Open
University (1993) mengemukakan bahwa sistem merupakan kesatuan dari objek-objek
(elemen-elemen) yang terhubung melalui sebuah mekanisme tertentu dan terikat
dalam hubungan interdependensi, yang mempunyai tujuan bersama. Dengan demikian,
setidaknya ada tiga hal penting berkaitan dengan sistem yaitu objek atau
elemen, interdependensi, dan tujuan. Atau
Sistem adalah sekumpulan elemen-elemen
yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan
didalam suatu lingkungan yang kompleks.
9.2 Karakteristik Sistem
Antar
objek di dalam sistem maupun dengan objek di luar sistem terdapat hubungan yang
bersifat umpan balik yang menyebabkan sistem senantiasa bersifat dinamis. Sedangkan
lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang tidak merupakan bagian dari sistem, tetapi keberadaannya dapat
mempengaruhi dan atau dipengaruhi sistem. Sistem disebut terbuka jika ada objek
di luar sistem yang mempengaruhi objek di dalam sistem, dalam hal sebaliknya,
sistem disebut tertutup.
Karakteristik
yang lain: sistem bersifat continuous atau discrete bergantung kepada apakah
variabel yang diamati mempunyai nilai pada setiap titik waktu atau hanya pada
setiap perode waktu tertentu, atau bersifat deterministik atau stokastik jika
tidak ada atau setidaknya satu variabel yang probabilistik. Proses
karakterisasi sistem ini juga diharapkan memberikan gambaran model konseptual
sistem tersebut, faktor input yang berpengaruh pada sistem (decision variable)
dan output variables yang akan diukur untuk mengevaluasi kinerja
sistem tersebut.
9.3 Definisi Model
Model
merupakan suatu representasi dari sistem. Representasi dapat berbentuk
scaleddown version, pictorial, verbal, schematic maupun simbol-simbol abstrak
(formulasi matematik) yang dikenal dengan model matematik. Jika model yang
diformulasikan sederhana maka solusinya cukup diperoleh secara anailitis
(disebut model analitik) tetapi jika sangat kompleks, solusinya harus
menggunakan teknik komputasi numeris (disebut dengan model simulasi). Dari
sistem yang sama dapat dibangun model yang sederhana sampai model yang kompleks
tergantung pada persepsi, kemampuan, dan sudut pandang analis/peneliti sistem
yang bersangkutan. Dalam pemodelan model dirancang sebagai penggambaran operasi
dari suatu sistem nyata secara ideal guna menjelaskan atau menunjukkan hubungan
- hubungan yang penting.
9.4 Karakteristik Model
Ali
Basyah Siregar (1991), mengemukakan bahwa karakteristik model yang baik sebagai
ukuran tujuan pemodelan yaitu:
1.
Tingkat generalisasi yang tinggi. Makin tinggi tingkat generalisasi model, maka
model tersebut akan dapat memecahkan masalah yang semakin besar
2.
Mekanisme transparansi. Model dapat menjelaskan dinamika sistem secara
rinci
3.
Potensial untuk dikembangkan. Membangkitkan minat peneliti lain untuk
menyelidikinya lebih lanjut
4.
Peka terhadap perubahan asumsi. Hal ini menunjukkan bahwa proses pemodelan
tidak pernah selesai (peka terhadap perubahan lingkungan).
9.5 Prinsip-prinsip Pemodelan
Sistem
a.
Elaborasi. Pengembangan model dilakukan secara bertahap dimulai dari model
sederhana hingga diperoleh model yang lebih representatif
b.
Sinektik. Pengembangan model yang dilakukan secara analogis
(kesamaan-kesamaan)
c.
Iteratif. Pengembangan model yang dilakukan secara berulang-ulang dan
peninjauan kembali.
9.6 Jenis-jenis Permodelan Sistem
Ada
beberapa perangkat permodelan sistem yang digunakan dalam merancang sistem,
yaitu:
1.
SISTEM FLOWCHART
Sistem
flowchart dapat didefinisikan sebagai bagan yang menunjukkan arus pekerjaan
secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urut-urutan dari
prosedur – prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem
menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem.
Simbol
dan Notasi Flowchart dipakai sebagai alat bantu menggambarkan proses
di dalam program dan dibagi menjadi tiga kelompok :
a.
Flow Direction Symbols
Dipakai
untuk menggabungkan antara symbol yang satu dengan symbol lainnya.
b. Processing symbols
Menunjukkan
jenis operasi pengolahan dalam suatu prosedure.
c. Input-output symbols
Menyatakan
jenis peralatan yang digunakan sebagai media input atau output.
2.
DATA FLOW DIAGRAM
Data
Flow Diagram digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau
sistem baru yang akan dikembangkan secara logika. DFD berfungsi untuk
menggambarkan proses aliran data yang terjadi di dalam sistem dari tingkat yang
tertinggi sampai yang terendah, yang memungkinkan kita untuk melakukan
dekomposisi, mempartisi atau membagi sistem kedalam bagian-bagian yang lebih
kecil dan yang lebih sederhana (Hartono, 1999:684).
Beberapa
simbol dalam DFD antara lain:
Tingkatan
– tingkatan pada DFD adalah sebagai berikut:
a. Diagram
konteks : Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang
menggambarkan hubungan system dengan lingkungannya.
b. Diagram
level Zero : Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks.
Merupakan diagram yang menggambarkan proses-proses utama system dan alur
datanya.
c. Diagram
level satu : Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero.
d. DFD
level dua,tiga, … : Diagram ini merupakan dekomposisi dari level
sebelumnya.
e. Entity
Relationship Diagram : Model Entity Relationship adalah suatu penyajian
data dengan menggunakan Entity dan Relationship.
Pedoman
dalam Menggambarkan Data Flow Diagram Pedoman untuk menggambar DFD adalah
sebagai berikut (Jogiyanto, 1990):
1. Identifikasikan
terlebih dahulu semua kesatuan luar yang terlibat di sistem.
2. Identifikasikan
semua input dan output yang terlibat dengan kesatuan luar.
3. Gambarlah
terlebih dahulu suatu diagram konteks (context diagram). DFD yang pertama kali
digambar adalah yang level teratas (top level) yang disebut dengan context
diagram. Dari context diagram ini kemudian akan digambar dengan lebih terinci
lagi yang disebut dengan overview diagram (level G). Tiap-tiap proses di
overview diagram akan digambar secara lebih terinci lagi dan disebut dengan
level 1. Tiap-tiap proses di level 1 akan digambar kembali dengan lebih terinci
lagi dan disebut dengan level 2 dan seterusnya sampai tiap-tiap proses tidak
dapat digambar lebih terinci lagi.
4. Gambarlah
bagan berjenjang untuk semua proses yang ada di sistem terlebih dahulu. Bagan
berjenjang (hierarchy chart) digunakan untuk mempersiapkan penggambaran DFD ke
level-level lebih bawah lagi.
5. Gambarlah
sketsa DFD untuk overview diagram (level 0) berdasarkan proses di bagan
berjenjang.
6. Gambarlah
DAD untuk level-level berikutnya yaitu level 1 dst untuk tiap-tiap proses yang
dipecah-pecah sesuai dengan bagan berjenjangnya.
3.
SISTEM PROCEDURE DIAGRAM (FLOWMAP)
Digunakan
untuk mendefinisikan hubungan antara bagian (pelaku proses), proses (manual
atau berbasis komputer) dan aliran data (dalam bentuk dokumen masukan dan
keluaran).
System
Procedure Diagram menggunakan simbol–simbol sebagai berikut :
Aturan
Membuat Flowmap
Untuk
membuat sebuah analisis menggunakan flowmap seorang analis dan programmer
memerlukan beberapa tahapan, diantaranya:
1. Flowmap
digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.
2. Aktivitas
yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus
dapat dimengerti oleh pembacanya.
3. Kapan
aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
4. Setiap
langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja,
misalkan menghitung pajak penjualan.
5. Setiap
langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.
6. Lingkup
dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.
7. Percabangan-percabangan
yang memotong aktivitas yang sedang digambarkan tidak perlu digambarkan pada
flowchart yang sama. Simbol konektor harus digunakan dan
percabangannya diletakan pada halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila
percabangannya tidak berkaitan dengan system.
percabangannya diletakan pada halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila
percabangannya tidak berkaitan dengan system.
4. ENTITY
RELATIONAL DIAGRAM (ERD)
Merupakan
jaringan yang menggunakan susuanan data yang disimpan dari sistem secara
abstrak. Tujuan dari Entity Relational ini adalah untuk menunjukkan obyek data
dan relationship yang ada pada obyek tersebut. Di samping itu Model ERD ini
merupakan salah stau alat untuk perancangan dalam basis data.
1. Komponen
ERD
2. Derajat
Relationship
a. Unary
(Derajat Satu): satu buah relationship menghubungkan satu buah entity.
b. Binary
(Derajat Dua): satu buah relationship menghubungkan dua buah entity.
c. Ternary
(Derajat Tiga): satu buah relationship menghubungkan tiga buah entity.
3. Cardinality
Rasio
Yaitu
menjelaskan batasan pada jumlah entity yang berhubungan melalui suatu
relationship. Jenis-jenis Cardinality Rasio:
a. Satu
ke satu (One to one) 1:1, yaitu perbandingan antara entity pertama dengan
entity kedua berbanding satu berbanding satu atau hubungan relasi satu ke satu
yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan
satu entitas pada himpunan entitas B.
b. Satu
ke banyak (One to many) 1:M, yaitu perbandingan antara entity pertama dengan
entity kedua berbanding satu berbanding banyak atau setiap entitas pada
himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan
entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat berhubungan dengan satu
entitas pada himpunan entitas A.
c. Banyak
ke satu (Many to one) M:1, yaitu perbandingan antara entity pertama dengan
entity kedua berbanding banyak berbanding satu.
d. Banyak
ke banyak (Many to many) M:M, yaitu perbandingan antara entity pertama dengan
entity kedua berbanding banyak berbanding banyak atau Setiap entitas pada
himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan
entitas B.
4. Langkah-langkah
membuat ERD
a. Mengidentifikasi
dan menetapkan seluruh entity ynag terlibat
b. Menentukan
atribut-atribut key dari masing-masing entity
c. Menetapkan
relationship antara satu entity dengan entity lainnya beserta foreign-keynya
d. Menentukan
derajat dan cardinality rasio untuk setiap relationship
e. Melengkapi
himpunan relasi dengan atribut-atribut yang bukan kunci (non key)
5. Contoh
kasus
a. Suatu
perguruan tinggi mempunyai banyak mahasiswa. Setiap mahasiswa biasanya
mengikuti beberapa mata kuliah. Setiap mata kuliah diajarkan oleh seorang dosen
dan seorang dosen bisa mengajar beberapa mata kuliah. Pada entitas Mahasiswa
diperlukan informasi tentang NIM, Nama_Mhs, Alamat_Mhs dan Jurusan sedangkan
Mata Kuliah diperlukan informasi Kd_MK, Nm_MK, SKS, Semester sedangkan Dosen
diperlukan juga informasi tentang Kd_Dosen, Nm_Dosen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar