7.1 Definisi Desain Sistem Secara
Umum
Desain
Sistem adalah tahap setelah analisis sistem dari siklus pengembangan system
yang mendefinisikan dari kebutuhan-kebutuhan fungsional ,persiapan untuk
rancang bangun implementasi, menggambarkan bagaimana suatu system dibentuk yang
dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan
dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan
berfungsi, termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat
lunak dan perangkat keras dari suatu system.
Desain
sistem secara umum merupakan persiapan dari desain terinci. Desain secara umum
mengidentifikasikan komponen-komponen sistem informasi yang akan didesain
secara rinci untuk dikomunikasikan kepada user bukan untuk pemrogram. Desain
terinci dimaksudkan untuk pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya yang akan
mengimplementasi sistem. Tahap desain sistem secara umum dilakukan setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan dan
hasil analisis disetujui oleh manajemen.
7.2 Tujuan Desain Sistem Secara
Umum
Tujuan
dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum
kepada user tentang sistem yang baru. Seperti halnya arsitek yang akan
membangun rumah tempat tinggal, setelah arsitek selesai melakukan analisis,
maka arsitek mulai membuat sketsa secara garis besar kepada calon pemakai
rumah. Sketsa ini hanya dimaksudkan kepada calon pemakai rumah, bukan kepada
ahli teknik dan insinyur-insinyur teknik sispil yang akan membangun rumah ini.
Desain terinci yang memuat potongan-potongan gambar dengan ukuran-ukurannya
yang terinci akan dibuat setelah desain secara umum ini disetujui oleh calon
pemakai rumah. Arsitek belum akan menggambar detail bangunannya dengan
ukurannya terinci sebelum bentuk dan susunan rumah itu sendiri disetujui oleh
calon pemakai rumah.
7.3 Komponen Desain Sistem Secara
Umum
Pada
tahap desain secara umum, komponen-komponen sistem informasi dirancang dengan
tujuan untuk dikomunikasikan kepada user bukan untuk pemrogram. Komponen sistem
informasi yang didesain adalah:
Analisis
sistem dapat mendesain model dari sistem informasi yang diusulkan dalam bentuk
physical systems dan logical model. Bagan alir sistem (systems flowchart)
merupakan alat yang tepat digunakan untuk menggambarkan physical systems.
Simbol-simbol bagan alir sistem ini menunjukkan secara tepat arti fisiknya,
seperti simbol terminal, hard disk, laporan-laporan. Logical model dari sistem
informasi lebih menjelaskan kepada user bagaimana nantinya fungsi-fungsi di
sistem informasi secara logika akan bekerja. Logical model dapat digambar
dengan menggunakan diagram arus data (data flow diagram). Arus dari data di
diagram arus data dapat dijelaskan dengan menggunakan kamus data (data
dictionary).
Sketsa dari physical systems dapat menunjukkan kepada user bagaimana nantinya sistem secara fisik akan diterapkan. Pengolahan data dari sistem informasi berbasis komputer membutuhkan metode-metode dan prosedur-prosedur. Metode-metode dan prosedur-prosedur ini merupakan bagian dari model sistem informasi (model prosedur) yang akan mendefinisikan urut-urutan kegiatan untuk menghasilkan output dari input yang ada. Metode (method) adalah suatu cara untuk melakukan suatu kegiatan. Suatu prosedur merupakan rencana tahap demi tahap untuk menerapkan suatu metode. Bagan alir sistem (systems flowchart) merupakan alat berbentuk grafik yang dapat digunakan untuk menunjukkan urut-urutan kegiatan dari sistem informasi berbasis komputer ini. Seringkali gambar bagan alir sistem untuk sistem informasi juga dapat digabung dengan bagan alir formulir dalam perusahaan untuk menunjukkan hubungan dan prosedur antara sistem informasi dengn sistem-sistem lainnya di perusahaan.
Sketsa dari physical systems dapat menunjukkan kepada user bagaimana nantinya sistem secara fisik akan diterapkan. Pengolahan data dari sistem informasi berbasis komputer membutuhkan metode-metode dan prosedur-prosedur. Metode-metode dan prosedur-prosedur ini merupakan bagian dari model sistem informasi (model prosedur) yang akan mendefinisikan urut-urutan kegiatan untuk menghasilkan output dari input yang ada. Metode (method) adalah suatu cara untuk melakukan suatu kegiatan. Suatu prosedur merupakan rencana tahap demi tahap untuk menerapkan suatu metode. Bagan alir sistem (systems flowchart) merupakan alat berbentuk grafik yang dapat digunakan untuk menunjukkan urut-urutan kegiatan dari sistem informasi berbasis komputer ini. Seringkali gambar bagan alir sistem untuk sistem informasi juga dapat digabung dengan bagan alir formulir dalam perusahaan untuk menunjukkan hubungan dan prosedur antara sistem informasi dengn sistem-sistem lainnya di perusahaan.
1.
Physical System
System
flowchart dapat didefinisikan sebagai bagan yang menunjukkan arus pekerjaan
secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urut-urutan dari
prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa
yang dikerjakan di sistem.
Simbol dan Notasi Flowchart dipakai sebagai alat Bantu menggambarkan proses di dalam program. Dan dibagi menjadi tiga kelompok:
Simbol dan Notasi Flowchart dipakai sebagai alat Bantu menggambarkan proses di dalam program. Dan dibagi menjadi tiga kelompok:
a. Flow
Direction Symbols
Dipakai
untuk menggabungkan antara symbol yang satu dengan symbol lainnya.
b. Processing symbols
Menunjukkan
jenis operasi pengolahan dalam suatu prosedure.
c. Input-output symbols
Menyatakan
jenis peralatan yang digunakan sebagai media input atau output.
Contoh Program Flowchart, seperti pada gambar dibawah ini:
2.
Logical Model
Data
Flow Diagram digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau
sistem baru yang akan dikembangkan secara logika. DFD berfungsi untuk
menggambarkan proses aliran data yang terjadi di dalam sistem dari tingkat yang
tertinggi sampai yang terendah, yang memungkinkan kita untuk melakukan
dekomposisi, mempartisi atau membagi sistem kedalam bagian-bagian yang lebih
kecil dan yang lebih sederhana (Hartono, 1999:684).
Beberapa
simbol dalam DFD antara lain:
Tingkatan
– tingkatan pada DFD adalah sebagai berikut:
a. Diagram
konteks : Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang
menggambarkan hubungan system dengan lingkungannya.
b. Diagram
level Zero : Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks.
Merupakan diagram yang menggambarkan proses-proses utama system dan alur
datanya.
c. Diagram
level satu : Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero.
d. DFD
level dua,tiga, … : Diagram ini merupakan dekomposisi dari level
sebelumnya.
e. Entity
Relationship Diagram : Model Entity Relationship adalah suatu penyajian
data dengan menggunakan Entity dan Relationship.
Pedoman
dalam Menggambarkan Data Flow Diagram Pedoman untuk menggambar DFD adalah
sebagai berikut (Jogiyanto, 1990):
1. Identifikasikan
terlebih dahulu semua kesatuan luar yang terlibat di sistem.
2. Identifikasikan
semua input dan output yang terlibat dengan kesatuan luar.
3. Gambarlah
terlebih dahulu suatu diagram konteks (context diagram). DFD yang pertama kali
digambar adalah yang level teratas (top level) yang disebut dengan context
diagram. Dari context diagram ini kemudian akan digambar dengan lebih terinci
lagi yang disebut dengan overview diagram (level G). Tiap-tiap proses di
overview diagram akan digambar secara lebih terinci lagi dan disebut dengan
level 1. Tiap-tiap proses di level 1 akan digambar kembali dengan lebih terinci
lagi dan disebut dengan level 2 dan seterusnya sampai tiap-tiap proses tidak
dapat digambar lebih terinci lagi.
4. Gambarlah
bagan berjenjang untuk semua proses yang ada di sistem terlebih dahulu. Bagan
berjenjang (hierarchy chart) digunakan untuk mempersiapkan penggambaran DFD ke
level-level lebih bawah lagi.
5. Gambarlah
sketsa DFD untuk overview diagram (level 0) berdasarkan proses di bagan
berjenjang.
6. Gambarlah
DAD untuk level-level berikutnya yaitu level 1 dst untuk tiap-tiap proses yang
dipecah-pecah sesuai dengan bagan berjenjangnya.
b.
Desain Input Secara Umum
Bila
berpikir tentang input, biasanya juga akan berpikir tentang alat input (input
device) yang akan digunakan, semacam keyboard, card reader dan lain sebagainya.
Alat input dapat digolongkan ke dalam 2 golongan, yaitu alat input langsung
(online input device) dan alat input tidak langsung. Alat input langsung
merupakan alat input yang langsung dihubungkan dengan CPU, misalnya adalah
keyboard, mouse, touch screen dan lain sebagainya. Alat input tidak langsung
adalah alat input yang tidak langsung dihubungkan dengan CPU, misalnya KTC
(key-to-card), KTT (key-to-tape) dan KTD (key-to-disk).
1.
PROSES INPUT
Tergantung
dari alat input yang digunakan, proses dari input dapat melibatkan dua atau
tiga tahapan utama, yaitu:
1.
Penangkapan data (data capture) Merupakan proses mencatat kejadian nyata yang
terjadi akibat transaksi yang dilakukan oleh organisasi ke dalam dokumen dasar.
Dokumen dasar merupakan bukti transaksi.
2.
Penyiapan data (data preparation) Yaitu mengubah data yang telah ditangkap ke
dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin (machine readable form, misalnya
kartu plong, pita magnetik atau disk magnetik)
3.
Pemasukan data (data entry) Merupakan proses membacakan atau memasukkan data ke
dalam komputer.
2.
TIPE INPUT
Input
dapat dikelompokkan ke dalam:
1.
Input ekstern (external input) Adalah input yang berasal dari luar organisasi,
seperti misalnya faktur pembelian, kwitansi-kwitansi dari luar organisasi.
2.
Input intern (internal input) Adalah input yang berasal dari dalam organisasi,
seperti misalnya faktur penjualan, order penjualan dan lain sebagainya. Umumnya dokumen dasar yang akan didesain
adalah dokumen dasar untuk data capture input intern.
3.
LANGKAH-LANGKAH DESAIN INPUT SECARA UMUM
Yang
perlu didesain secara rinci untuk input adalah bentuk dari dokumen dasar yang
digunakan untuk menangkap data, kode-kode input yang digunakan dan bentuk dari
tampilan input di alat input. Untuk tahap desain input secara umum, yang perlu dilakukan
oleh analis sistem adalah mengidentifikasi terlebih dahulu input-input yang
akan didesain secara rinci tersebut. Langkah-langkah ini adalah sebagai berikut
:
1.
Menentukan kebutuhan input dari sistem baru Input yang akan didesain dapat
ditentukan dari DAD sistem baru yang telah dibuat. Input di DAD ditunjukkan
oleh arus data dari suatu kesatuan luar ke suatu proses dan bentuk tampilan
input di alat input yang ditunjukkan oleh suatu proses memasukkan data.
2.
Menentukan parameter dari input Setelah input-input yang akan didesain telah
dapat ditentukan, maka parameter dari input selanjutnya juga dapat ditentukan.
Parameter ini meliputi : - bentuk dari input, dokumen dasar atau bentuk isian
di alat input (dialog layar terminal)
-
sumber input
-
jumlah tembusan untuk input berupa dokumen dasar dan distribusinya
-
alat input yang digunakan
-
volume input
-
periode input
Contoh
Desain input secara umum, yaitu:
Biodata Mahasiswa
|
Nama : Intan Supini
Tempat
Lahir : Cirebon
Tanggal
Lahir : 01 September 1997
Alamat : Ds. Karangtengah
Prodi : Teknik Informatika
No.
Telepon : 089999999911
|
c. Desain Output Secara Umum
Output
(keluaran) adalah produk dari sistem informasi yang dapat dilihat. Istilah
output ini kadang-kadang membingungkan, karena output dapat terdiri dari
macammacam jenis. Output dapat berupa hasil di media keras (seperti misalnya
kertas, microfilm) atau hasil di media lunak (berupa tampilan di layar video).
Disamping itu output dapat berupa hasil dari suatu proses yang akan digunakan
oleh proses lain dan tersimpan di suatu media seperti tape, disk atau kartu. Yang akan dimaksud dengan output
pada tahap desain ini adalah output yang berupa tampilan di media keras atau di
layar video.
1.
TIPE OUTPUT
Output
dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa tipe, yaitu:
1.
Output Intern (internal output) Adalah output yang dimaksudkan untuk mendukung
kegiatan manajemen. Output ini akan tetap tinggal di dalam perusahaan dan akan
disimpan sebagai arsip atau dimusnahkan bila sudah tidak digunakan lagi. Output
jenis ini dapat berupa laporan-laporan terinci, laporan-laporan ringkasan dan
laporan-laporan lainnya.
2.
Output Ekstern (external output) Adalah output yang akan didistribusikan kepada
pihak luar yang membutuhkannya. Contoh output ekstern adalah faktur, check,
tanda terima pembayaran dan lain sebagainya. Banyak output ekstern ini dibuat
di formulir yang sudah tercetak sebelumnya (preprinted form) dan sistem
informasi hanya menambahkan bagian-bagian tertentu yang masih harus diisi.
2.
FORMAT OUTPUT
Bentuk
atau format dari output dapat berupa keterangan-keterangan (narrative), tabel
atau pabrik. Yang paling banyak dihasilkan adalah output yang berbentuk tabel.
Akan tetapi sekarang dengan kemampuan teknologi komputer yang dapat menampilkan
bentuk grafik, maka output berupa grafik juga mulai banyak dihasilkan, terutama
ooutput untuk keperluan manajemen tingkat menengah ke atas.
3.
LANGKAH-LANGKAH DESAIN OUTPUT SECARA UMUM
Desain
output secara umum ini dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1.
Menentukan kebutuhan output dari sistem baru Output yang akan didesain dapat
ditentukan dari diagram arus data, DAD, sistem baru yang telah dibuat. Output
di DAD ditunjukkan oleh arus data dari suatu proses ke kesatuan luar atau dari
suatu proses ke proses lainnya.
2. Menentukan parameter dari output Setelah
output-output yang akan didesain telah dapat ditentukan, maka parameter dari
output selanjutnya juga dapat ditentukan. Parameter ini meliputi tipe dari
output, formatnya, media yang digunakan, alat output yang digunakan, jumlah
tembusannya, distribusinya dan periode output.
Contoh Desain Output secara Umum, yaitu:
Kartu Tanda Mahasiswa
|
NIM : 170511063
Nama
: Intan Supini
Fakultas : Teknik
Prodi : Teknik Informatika
|
d. Desain Database Secara Umum
Basis
data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya, tersimpan di simpanan luar komputer dan digunakan
perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya. Database merupakan salah satu
komponen yang penting di sistem informasi, karena berfungsi sebagai basis
penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapan database dalam sistem
informasi disebut dengan database system. Sistem basis data (database system)
ini adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang
saling berhubungan satu dengan lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa
aplikasi yang bermacammacam di dalam suatu organisasi. Untuk tahap desain
database secara umum, yang perlu dilakukan oleh analis adalah mengidentifikasi
terlebih dahulu file-file yang diperlukan oleh sistem informasi. File-file
database yang dibutuhkan oleh sistem dapat dilihat pada desain model yang
digambarkan dalam bentuk diagram arus data. Langkah-langkah desain database
secara umum adalah sebagai berikut :
1.
Menentukan kebutuhan file database untuk sistem baru File yang dibutuhkan dapat
ditentukan dari DAD sistem baru yang telah dibuat.
2.
Menentukan parameter dari file database Setelah file-file yang dibutuhkan telah
dapat ditentukan, maka parameter dari file selanjutnya juga dapat ditentukan.
Parameter ini meliputi:
-
Tipe dari file: file induk, file transaksi, file sementara dan lain sebagainya
-
Media file : hard disk, diskette atau pita magnetik
-Organisasi
dari file: apakah file tradisional (file urut, ISAM atau file akses langsung)
atau organisasi database (struktur berjenjang jaringan atau hubungan).
-
Field kunci dari file.
Contoh
Desain database secara umum:
Nama File
|
Tipe File
|
Media File
|
Organisasi File
|
Primary Key
|
Mahasiswa
|
Master
|
Harddisk
|
Direct
Access File
|
NIM
|
Dosen
|
Master
|
Harddisk
|
Direct
Access File
|
Kode_Dosen
|
Mata
Kuliah
|
Master
|
Harddisk
|
Direct
Access File
|
Kode_Matakuliah
|
KRS
|
Transaksi
|
Harddisk
|
Direct
Access File
|
No_Krs
|
Data
Biaya
|
Master
|
Harddisk
|
Direct
Access File
|
No_Kwitansi
|
Kelas
|
Transaksi
|
Harddisk
|
Direct
Access File
|
No_Kelas
|
Jadwal
|
Transaksi
|
Harddisk
|
Direct
Access File
|
Kode_Jadwal
|
Nilai
|
Master
|
Harddisk
|
Direct
Access File
|
No_Krs
|
e. Desain Teknologi Secara Umum
Teknologi
digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses
data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari
sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu
perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan teknisi (humanware
atau brainware).
1.
TEKNOLOGI PERANGKAT KERAS
Teknologi perangkat keras komputer dapat
terdiri dari:
1.
Alat masukan Alat masukan (input device/input unit/ input equipment) adalah
alat yang digunakan untuk menerima masukan data juga untuk memasukkan program.
2.
Alat pemroses Adalah alat dimana
instruksi-instruksi program diproses untuk mengolah data yang dimasukkan lewat
alat input yang hasilnya akan ditampilkan di alat output. Alat pemroses terdiri
dari central processor unit (CPU) dan main memory.
3.
Alat output Output yang dihasilkan dari pengolahan data dapat digolongkan ke
dalam:
a.
Tulisan, terdiri dari huruf, kata, angka, karakter khusus dan simbol-simbol
lain
b.
Image, di dalam suatu bentuk grafik atau gambar
c.
Suara, dalam bentuk musik atau omongan
d.
Bentuk yang dapat dibaca oleh mesin (machine-readable form), dalam bentuk
simbol yang hanya dapat dibaca dan dimengerti komputer.
4.
Simpanan luar. Simpanan luar dapat digolongkan ke dalam direct-access storage
device (DSSD) atau alat simpanan pengaksesan langsung dan sequential-access
storage device (SASD) atau alat simpanan pengaksesan urut.
2.
TEKNOLOGI PERANGKAT LUNAK
Perangkat
lunak dapat dikategorikan ke dalam:
a.
Perangkat lunak sistem operasi (operating system) Yaitu program yang ditulis
untuk mengendalikan dan mengkoordinasi kegiatan dari sistem computer. Contoh sistem operasi: DOS, Unix, Windows 95, IMB OS/2,
Apple’s System 7.
b.
Perangkat lunak bahasa (language sofware) Yaitu program yang digunakan untuk
menterjemahkan instruksi-instruksi yang ditulis dalam bahasa pemrograman ke
dalam bahasa mesin supaya dapat dimengerti oleh computer. Contoh bahasa pemrograman di antaranya: BASIC, COBOL,
Pascal, C++, FORTRAN.
c. Perangkat lunak aplikasi (application
software) Yaitu program yang ditulis dan diterjemahkan oleh language software
untuk menyelesaikan suatu aplikasi tertentu. Sebelum tahun 1990-an aplikasi yang di kenal yaitu pemroses
kata (Word Star, Chi Write), pemroses tabel (Lotus 123, Quatro Pro), database
(DBASE), dan hiburan (game). Pada perkembangan pemroses kata, tabel dan
database saat ini telah di bundel menjadi aplikasi office dengan
tambahan aplikasi untuk pembuatan presentasi yang nanti akan di berikan pada
pelatihan ini. Contoh aplikasi office adalah Microsoft Office
yang terdiri dari Word(pemroses kata), Excel (pemroses tabel), Access
(database), dan PowerPoint (presentasi). Yang berkembang sangat banyak saat ini
adalah aplikasi multimedia dan internet. Contoh aplikasi multimedia adalah
Winamp untuk memutar musik berformat MP3 atau CD Audio, kemudian RealPlayer
yang dapat digunakan untuk menonton film atau VCD. Aplikasi internet yang umum
di gunakan adalah untuk browsing, e-mail, chatting dan messenger. Aplikasi yang bersifat khusus di antaranya untuk membantu
pekerjaan Engineer seperti AutoCAD (gambar struktur), Protel (gambar rangkaian
elektronik), dan Matlab (pemroses dan visualisasi persamaan matematis).
3.
TEKNOLOGI KOMUNIKASI DATA
Network
adalah jaringan dari sistem komunikasi data yang melibatkan sebuah atau lebih
sistem komputer yang dihubungkan dengan jalur transmisi dan alat komunikasi
membentuk satu sistem. Dengan network, komputer yang satu dapat menggunakan data
di komputer yang lain, dapat mencetak laporan di printer komputer yang lain,
dapat memberi berita ke komputer yang lain walaupun berlainan area.
Dalam
tahap desain teknologi secara umum, yang perlu dilakukan oleh analis sistem
adalah mengidentifikasi jenis dari teknologi yang dibutuhkan dan jumlahnya yang
diperlukan oleh sistem informasi.
a.
Menentukan jenis teknologi untuk sistem baru Untuk teknologi perangkat keras,
analis sitem harus menentukan terlebih dahulu peralatan apa yang akan digunakan
di masing-masing proses dalam sistem informasi. Untuk perangkat lunak, analis
sistem dapat menentukan terlebih dahulu jenis kebutuhan dari system software
dan application software.
b.
Menentukan jumlah dari teknologi Untuk perangkat keras, jumlah dari teknologi
dapat ditentukan darai waktu yang tersedia dan waktu standar masing-masing
operasi yang akan menggunakan teknologi ini. Untuk perangkat lunak, jumlah dari
teknologi ini dapat ditentukan dari jumlah perangkat keras yang dibutuhkan.
Contoh Desain Teknologi berbasis web dalam Sistem
Informasi Akademik UMC:
Kebutuhan teknologi perangkat keras (hardware)
komputer terdiri atas:
1. Alat masukan (media
input), adalah keyboard, mouse
2. Alat pemroses (media proses),
adalah CPU, Contoh Intel quad core processor N2920 (2M Cache, 2.0 Ghz)
artinya kecepatan dari control unitnya adalah 2.0 Ghz.
3. Alat keluaran (media
output), adalah printer, monitor, speaker
4. Simpanan luar (media simpan),
adalah harddisk, flashdisk, DVD/CD-ROM drivers, disk drivers. Contoh
Harddisk 199 GB artinya kapasitas penyimpanan harddisk tersebut adalah 199
Gigabyte.
Kebutuhan teknologi perangkat lunak (software)
komputer dapat dikategorikan kedalam tiga bagian yaitu:
1. Perangkat lunak sistem
operasi, adalah Windows 8
2. Perangkat lunak bahasa
pemrograman, adalah JAVA
3. Perangkat
lunak paket aplikasi, adalah SIMAKU ONLINE UMC
Referensi:
Haryudi. 2019. Bab
VII Desain Sistem Secara Umum. Tersedia Online di: http://haryudipitu.blogspot.com/2019/01/bab-vii-desain-sistem-secara-umum.html
Laelissiyamah, Ade. 2016. Bab VII Desain Sistem Secara Umum. Tersedia online di:
http://adelaelissiyamah12.blogspot.com/2016/12/bab-vii-desain-sistem-secara-umum.html
Rhiza.
_________. Modul 3 APSI Desain Sistem Secara
Umum. Tersedia online di: http://www.unhas.ac.id/rhiza/arsip/kuliah/Arsitektur-Komputer/sist%20dan%20analisis%20sist/Microsoft_Word_-_Modul_3_APSI_-_Desain_Sistem_Secara_Umum.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar