1. DEFINISI
INFORMASI
Secara
Etimologi, Kata informasi ini berasal dari kata bahasa Perancis kuno
informacion (tahun 1387) mengambil istilah dari bahasa Latin yaitu informationem
yang berarti “konsep, ide atau garis besar,”. Informasi ini merupakan kata
benda dari informare yang berarti aktivitas Aktifitas dalam “pengetahuan yang
dikomunikasikan”. Informasi bisa menjadi fungsi penting dalam membantu
mengurangi rasa cemas pada seseorang. Menurut pendapat Notoatmodjo (2008) bahwa
semakin banyak memiliki informasi dapat memengaruhi atau menambah pengetahuan
terhadap seseorang dan dengan pengetahuan tersebut bisa menimbulkan kesadaran
yang akhirnya seseorang itu akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang
dimilikinya.
Dalam KBBI Informasi /in•for•ma•si/ Berarti
1 penerangan;
2 pemberitahuan;
kabar atau berita sesuatu;
Dari wikipedia, Informasi merupakan pesan atau kumpulan pesan (ekspresi
atau ucapan) yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang
ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi dapat direkam atau
ditransmisikan, hal ini merupakan tanda-tanda, atau sebagai sinyal berdasarkan
gelombang.
Informasi bisa di katakan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi. Namun, istilah ini memiliki banyak arti bergantung pada konteksnya, dan secara umum berhubungan erat dengan konsep seperti arti, pengetahuan, Persepsi, kebenaran, representasi, negentropy, Stimulus, komunikasi, dan rangsangan mental.
Informasi bisa di katakan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi. Namun, istilah ini memiliki banyak arti bergantung pada konteksnya, dan secara umum berhubungan erat dengan konsep seperti arti, pengetahuan, Persepsi, kebenaran, representasi, negentropy, Stimulus, komunikasi, dan rangsangan mental.
Sedangkan menurut para ahli, pengertian informasi adalah sebagai
berikut:
1.
Abdul Kadir (2002: 31);
McFadden dkk (1999) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses
sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan
data tersebut.
2.
Azhar Susanto (2004:46)
dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi, menyatakan bahwa informasi adalah
hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat.
3.
Burch dan Strater
menyatakan bahwa informasi adalah pengumpulan atau pengolahan data untuk
memberikan pengetahuan atau keterangan.
4.
George R. Terry
berpendapat bahwa informasi adalah data yang penting yang memberikan
pengetahuan yang berguna.
5.
Jogianto (2004:8) dalam
bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi, berpendapat bahwa
informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang
menerimanya.
6.
Lani Sidharta (1995: 28)
berpendapat bahwa informasi adalah data yang disajikan dalam bentuk yang
berguna untuk membuat keputusan.7
7.
Menurut Anton M. Meliono
(1990: 331) informasi adalah data yang telah diproses untuk suatu tujuan
tertentu. Tujuan tersebut adalah untuk menghasilkan sebuah keputusan.
8.
Menurut George H. Bodnar
(2000: 1) informasi adalah data yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar
untuk mengambil keputusan yang tepat.
9.
Menurut Tata Sutabri,
informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau
diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
10.
Menurut Gordon B. Davis (1991: 28), informasi
adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi
penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.
11.
Menurut Jogiyanto HM.,
(1999: 692), informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk
yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu
kejadian – kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan
keputusan.
12.
Raymond Mc.leod
menyatakan bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang
memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat
ini atau mendatang.
Berdasarkan Pengertian informasi menurut para ahli yang telah disebutkan
diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah sekumpulan fakta-fakta yang
telah diolah menjadi bentuk data, sehingga dapat menjadi lebih berguna dan
dapat digunakan oleh siapa saja yang membutuhkan data-data tersebut sebagai
pengetahuan ataupun dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.
Informasi bisa dikatakan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari
belajar, pengalaman atau instruksi. Namun, istilah ini masih memiliki banyak
arti tergantung pada konteksnya. Dalam beberapa pengetahuan tentang suatu
peristiwa tertentu yang telah dikumpulkan ataupun dari sebuah berita dapat juga
dikatakan sebagai informasi. Lain halnya dalam ilmu komputer, informasi adalah
data yang disimpan, diproses atau ditransmisikan. Para ahli meneliti konsep
informasi tersebut sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran,
pengalaman maupun instruksi.
Dari pengertian lainnya informasi adalah data yang telah diberi makna. Misalnya,
dokumen berupa spreadsheet (Ms.Excel) biasa digunakan untuk membuat informasi
dari data yang ada didalamnya. Laporan laba rugi dan neraca merupakan salah
satu bentuk informasi, sedangkan angka yang terdapat didalamnya adalah data
yang telah diproses sehingga bisa digunakan oleh siapa saja yang membutuhkannya
dan pada akhrinya Sifat informasi ini adalah bisa menambah pengetahuan atau
wawasan terhadap seseorang.
2. Mutu Informasi
1. Kualitas Informasi
Kualitas informasi sangat dipengaruhi
atau ditentukan oleh tiga hal pokok, yaitu akurasi (accuracy), relevansi
(relevancy), dan tepat waktu (timeliness). (Agus Mulyanto, 2009 : 247).
a) Akurasi
(accuracy)
Sebuah informasi harus akurat karena
dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi
gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi
dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas
dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.
Ketidakakuratan sebuah informasi dapat
terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan
sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.
Beberapa hal yang dapat berpengaruh
terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:
1) Informasi
yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang
dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau
menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap
kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.
2) Informasi
yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan
perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.
3) Informasi
harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi
informasi tersebut dengan tujuan utama.
b) Tepat
Waktu (timeliness)
Informasi yang
dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat
(usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena
informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam
mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi
disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan
oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut
memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan
teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan
informasi tersebut.
c) Relevansi
(relevancy)
Informasi dikatakan berkualitas jika
relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus
bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu
dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur
laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih
relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.
3. Nilai Informasi
Parameter untuk
mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal
pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya
informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat
yang tinggi pula.
Menurut Sutarman (2012:14), Nilai dari
informasi ditentukan oleh lima hal yaitu :
1) Untuk
memperoleh pemahaman dan manfaat.
2) Untuk
mendapatkan pengalaman.
3) Pembelajaran
yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau
proses bisnis tertentu.
4) Untuk
mengekstrak inplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang
menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini
bisa menghindari seorang menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan
oleh manajer lain sebelumnya.
5) Suatu
informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan
biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir
keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai
efektivitasnya.
Menurut Gordon B. Davis nilai informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.
Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :
1) Kemudahan
dalam memperoleh
Informasi memiliki nilai yang lebih
sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan
sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.
2) Sifat
luas dan kelengkapannya
Informasi mempunyai nilai yang lebih
sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi
sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan
secara baik.
3) Ketelitian
(accuracy)
Informasi mempunyai nilai yang lebih
sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi
tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan
pengambilan keputusan.
4) Kecocokan
dengan pengguna (relevance)
Informasi mempunyai nilai yang lebih
sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan
penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya,
karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.
5) Ketepatan
waktu
Informasi mempunyai nilai yang lebih
sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi
berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang,
karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.
6) Kejelasan
(clarity)
Informasi yang jelas akan meningkatkan
kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan
format informasi.
7) Fleksibilitas/
keluwesannya
Nilai informasi semakin sempurna apabila
memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para
manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.
8) Dapat
dibuktikan
Nilai informasi semakin sempurna
apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi
bergantung pada validitas data sumber yang diolah.
9) Tidak
ada prasangka
Nilai informasi semakin sempurna
apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya
kesalahan informasi.
10) Dapat diukur
Informasi untuk pengambilan keputusan
seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.
4. Jenis-Jenis Informasi
a. Informasi berdasarkan fungsi dan
kegunaan, adalah informasi berdasarkan materi
dan kegunaan informasi. Informasi jenis ini antara lain adalah :
1. Informasi
yang menambah pengetahuan, misalnya: peristiwa-peristiwa, pendidikan, kegiatan
selebritis.
2. Informasi
yang mengajari pembaca (informasi edukatif), misalnya makalah yang berisi
tentang cara berternak itik, artikel tentang cara membina persahabatan, dan
lain-lain.
3. Informasi
berdasarkan format penyajian, yaitu informasi yang dibedakan berdasarkan bentuk
penyajian informasinya. Misalnya: informasi dalam bentuk tulisan (berita,
artikel, esai, resensi, kolom, tajuk rencana, dll),
b. Informasi berdasarkan format
penyajian, adalah informasi yang berdasarkan bentuk
penyajian. Informasi jenis ini, antara lain berupa tulisan teks, karikatur,
foto, ataupun lukisan abstrak.
c. Informasi berdasarkan lokasi
peristiwa, adalah informasi berdasarkan lokasi
peristiwa berlangsung, yaitu informasi dari dalam negeri dan informasi dari
luar negeri.
d. Informasi berdasarkan bidang
kehidupan adalah informasi berdasarkan bidang-bidang
kehidupan yang ada, misalnya pendidikan, olahraga, musik, sastra, budaya, dan
iptek.
e. Berdasar penyampaian:
1. Informasi
yang disediakan secara berkala
2. Informasi
yang disediakan secara tiba-tiba
3. Informasi
yang disediakan setiap saat
4. Informasi
yang dikecualikan
5. Informasi
yang diperoleh berdasarkan permintaan
5. SIKLUS INFORMASI
Siklus informasi adalah gambaran secara umum mengenai proses
terhadap data sehingga menjadi informasi yang bermanfaat bagi pengguna.
Informasi yang menghasilkan informasi berikutnya. Demikian seterusnya proses
pengolahan data menjadi informasi.
Data merupakan bentuk mentah yang belum dapat bercerita
banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data ditangkap sebagai input,
diproses melalui suatu model membentuk informasi. Pemakai kemudian menerima
informasi tersebut sebagai landasan untuk membuat suatu keputusan dan melakukan
tindakan operasional yang akan membuat sejumlah data baru. Data baru tersebut
selanjutnya menjadi input pada proses berikutnya, begitu seterusnya sehingga
membentuk suatu siklus informasi/Information Cycle (Tata Sutabri, 2004: 17)
Untuk
mengolah data menjadi informasi diperlukan suatu pemprosesan, dapat pula
menjadi input untuk pemprosesan lainnya, sehingga membentuk suatu siklus.
Berikut ini diberikan ilustrasi lebih jelas tentang siklus informasi tersebut.
Source: (http://ana4.ilearning.me/laporan-kkp/kkp/2-2-konsep-dasar-informasi/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar