Kamis, 02 April 2020

Pertemuan 1

TUGAS PERTEMUAN 1 
MATA KULIAH PERANCANGAN SISTEM INFORMASI BERORIENTASI OBJEK 

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini: 
1. Jelaskan perbedaan antara Perancangan Sistem Informasi pendekatan secara Terstruktur dengan Perancangan Sistem Informasi Berorientasi Objek, jika ditinjau dari: 
a. Penggunaan Alat Permodelan Sistem 
b. Konsep Penggunaannya 
c. Penggunaan Sistem Operasi dan Bahasa Pemrograman 
d. Kelebihan dan Kekurangannya masing-masing 
 Jawab: Perancangan Sistem Informasi secara umum terbagi menjadi dua, yaitu pendekatan sistem secara terstuktur dan pendekatan berorientasi objek. Pendekatan terstruktur adalah metode perkembangan sistem dengan menyediakan sistem tambahan yang berupa alat – alat dan teknik – teknik untuk mengembangkan sistem disamping tetap mengikuti ide dari system life cycle. Pendekatan berorientasi objek adalah cara baru dalam memikirkan suatu masalah dengan menggunakan model yang dibuat menurut konsep sekitar dunia nyata. 
Adapun perbedaan antara Perancangan Sistem Informasi pendekatan secara Terstruktur dengan Perancangan Sistem Informasi Berorientasi Objek, jika ditinjau dari: 
a. Penggunaan Alat Permodelan Sistem 
Pendekatan terstruktur Pendekatan berorientasi objek
• DFD (Data Flow Diagram )
• Kamus Data
• Entity Relationship Diagram (ERD)
• State Transition Diagram (STD)
• Rational Unified Process (RUP) (Rational Software – IBM 2003)
• Fusion (Coleman 1994)
• STS development Method 3 (ADM3) (Firesmith 1993)
• Berard’s object-oriented design (Berard 1991)
• Booch’s object-oriented design (Booch 1983, 1991)
• Coad and Yourdon’s object – oriented analysis (Coad & Yourdon 1989
• Coad and Yourdon’s object-oriented analysis (OOA) (Coad & Yourdon 1991)
• Jacobson’s Objectory (Jacobson & Linstrom 1992)
• Rumbaugh’s object modelling technique (OMT) (Rumbaugh et al. 1991)
• Object-oriented system analysis (OOA) (Shlaer & Mellor 1988)
b. Konsep Penggunaannya
Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan yang komplek diorganisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akam mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik. Sedangkan Dasar pembuatan adalah objek, yang merupakan kombinasi antara struktur data dan perilaku dalam satu entitas. Terdapat beberapa cara untuk mengabstraksikan dan memodelkan objek-objek tersebut, yaitu abstraksi objek, kelas, hubungan antar kelas sampai abstraksi sistem. Saat mengabstraksikan dan memodelkan objek, data dan proses-proses yang dipunyai oleh objek akan dienkapsulasi (dibungkus) menjadi satu kesatuan.
Pendekatan terstruktur lebih dikenal dengan Structured Analisys and Design (SSAD), sedangkan pendekatan berorientasi objek disebut dengan Object-oriented Analysis and Design (OOAD). Pendekatan terstruktur lebih mengarah pada pendekatan fungsional. Pada pendekatan berorientasi objek lebih melakukan pendekatan pada objek. Objek merupakan identitas berarti bahwa data diukur mempunyai nilai tertentu yang membedakan entitas. Pendekatan terstruktur melakukan dekomposisi permasalahan berdasarkan fungsi atau proses secara hirarki, mulai dari konteks sampai proses-proses yang paling kecil sedangkan pada pendekatan berorientasi objek, dekomposisi permasalahan dilakukan berdasarkan objek-objek yang ada dalam sistem. Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep pendekatan berorientasi objek dapat diterapkan pada tahap analisis, perancangan, pemrograman, dan pengujian perangkat lunak. Ada berbagai teknik yang dapat digunakan pada masing-masing tahap tersebut, dengan aturan dan alat bantu pemodelan tertentu.
c. Penggunaan Sistem Operasi dan Bahasa Pemrograman
Pendekatan terstruktur Pendekatan berorientasi objek
• foxpro, Pascal Procedure, function
• COBOL
• Program, section,paragraph
• FORTRAN
• subroutine
• Visual foxpro
• Java
• C++
• Pascal
• Ruby
• Phyton
• SIMULA
• Smalltalk
• PHP
• DELPHI
d. Kelebihan dan Kekurangannya masing-masing Pemrograman Terstruktur
Kelebihan Kekurangan
• Milestone diperlihatkan dengan jelas yang memudahkan dalam manajemen proyek
• SSAD merupakan pendekatan visual, ini membuat metode ini mudah dimengerti oleh pengguna atau programmer.
• Penggunaan analisis grafis dan tool seperti DFD menjadikan SSAD menjadikan bagus untuk digunakan.
• SSAD merupakan metode yang diketahui secara umum pada berbagai industry.
• SSAD sudah diterapkan begitu lama sehingga metode ini sudah matang dan layak untuk digunakan.
• SSAD memungkinkan untuk melakukan validasi antara berbagai kebutuhan
• SSAD relatif simpel dan mudah dimengerti.
• SSAD berorientasi utama pada proses, sehingga mengabaikan kebutuhan non-fungsional.
• Sedikit sekali manajemen langsung terkait dengan SSAD
• Prinsip dasar SSAD merupakan pengembangan non-iterative (waterfall), akan tetapi kebutuhan akan berubah pada setiap proses.
• Interaksi antara analisis atau pengguna tidak komprehensif, karena sistem telah didefinisikan dari awal, sehingga tidak adaptif terhadap perubahan (kebutuhan-kebutuhan baru).
• Selain dengan menggunakan desain logic dan DFD, tidak cukup tool yang digunakan untuk mengkomunikasikan dengan pengguna, sehingga sangat sulit bagi pengguna untuk melakukan evaluasi.
• Pada SAAD sulit sekali untuk memutuskan ketika ingin menghentikan dekomposisi dan mliai membuat sistem.
• SSAD tidak selalu memenuhi kebutuhan pengguna. v • SSAD tidak dapat memenuhi kebutuhan terkait bahasa pemrograman berorientasi obyek, karena metode ini memang didesain untuk mendukung bahasa pemrograman terstruktur, tidak berorientasi pada obyek (Jadalowen, 2002).
Pendekatan berorientasi objek
Kelebihan Kekurangan
• Dibandingkan dengan metode SSAD, OOAD lebih mudah digunakan dalam pembangunan sistem
• Dibandingkan dengan SSAD, waktu pengembangan, level organisasi, ketangguhan,dan penggunaan kembali (reuse) kode program lebih tinggi dibandingkan dengan metode OOAD (Sommerville, 2000).
• Tidak ada pemisahan antara fase desain dan analisis, sehingga meningkatkan komunikasi antara user dan developer dari awal hingga akhir pembangunan sistem.
• Analis dan programmer tidak dibatasi dengan batasan implementasi sistem, jadi desain dapat diformliasikan yang dapat dikonfirmasi dengan berbagai lingkungan eksekusi.
• Relasi obyek dengan entitas (thing) umumnya dapat di mapping dengan baik seperti kondisi pada dunia nyata dan keterkaitan dalam sistem. Hal ini memudahkan dalam mehami desain (Sommerville, 2000).
• Memungkinkan adanya perubahan dan kepercayaan diri yang tinggi terhadap kebernaran software yang membantu untuk mengurangi resiko pada pembangunan sistem yang kompleks (Booch, 2007).
• Encapsliation data dan method, memungkinkan penggunaan kembali pada proyek lain, hal ini akan memperingan proses desain, pemrograman dan reduksi harga.
• OOAD memungkinkan adanya standarisasi obyek yang akan memudahkan memahami desain dan mengurangi resiko pelaksanaan proyek.
• Dekomposisi obyek, memungkinkan seorang analis untuk memcah masalah menjadi pecahan-pecahan masalah dan bagian-bagian yang dimanage secara terpisah. Kode program dapat dikerjakan bersama-sama. Metode ini memungkinkan pembangunan software dengan cepat, sehingga dapat segera masuk ke pasaran dan kompetitif. Sistem yang dihasilkan sangat fleksibel dan mudah dalam memelihara.
• Pada awal desain OOAD, sistem mungkin akan sangat simple.
• Pada OOAD lebih fockus pada coding dibandingkan dengan SSAD.
• Pada OOAD tidak menekankan pada kinerja team seperti pada SSAD.
• Pada OOAD tidak mudah untuk mendefinisikan class dan obyek yang dibutuhkan sistem.
• Sering kali pemrogramam berorientasi obyek digunakan untuk melakukan anlisisis terhadap fungsional siste, sementara metode OOAD tidak berbasis pada fungsional sistem.
• OOAD merupakan jenis manajemen proyek yang tergolong baru, yang berbeda dengan metode analisis dengan metode terstruktur. Konsekuensinya adalah, team developer butuh waktu yang lebih lama untuk berpindah ke OOAD, karena mereka sudah menggunakan SSAD dalam waktu yang lama ( Hantos, 2005).
• Metodologi pengembangan sistem dengan OOAD menggunakan konsep reuse. Reuse merupakan salah satu keuntungan utama yang menjadi alasan digunakannya OOAD. Namun demikian, tanpa prosedur yang emplisit terhadap reuse, akan sangat sliit untuk menerapkan konsep ini pada skala besar (Hantos, 2005).
2. Sebutkan jurnal-jurnal penelitian (sertakan judul beserta pembahasan jurnal masing-masing) yakni: a. Perancangan Sistem berbasis Online
b. Perancangan Sistem berbasis Website
c. Perancangan Sistem berbasis Android
Masing-masing perancangan harap sertakan 5 (lima) buah jurnal.
Jawab: a. Perancangan Sistem berbasis Online
1. Judul: Penerapan Single Page Application Pada Proses Pengisian Online Data Rencana Studi Mahasiswa
Pembahasan: Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) telah membangun aplikasi berbasis web untuk pengisian data rencana studi mahasiswa dan menerapkannya selama belasan tahun. Paper ini mendeskripsikan sebuah studi untuk mempertimbangkan penerapan konsep Single Page Application (SPA) ke dalam aplikasi tersebut. SPA adalah merupakan teknik baru yang menggunakan satu halaman web saja untuk beberapa tahap dalam satu kesatuan aktivitas. Penerapan SPA dalam proses pengisian data rencana studi dilakukan menggunakan teknologi web termutakhir yaitu HTML5 dan AngularJS. Kinerja aplikasi yang baru diukur dengan mencermati jumlah data yang ditransfer dan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pengisian data rencana studi seorang mahasiswa. Penggukuran dilakukan menggunakan Wireshark. Hasil pengujian membuktikan bahwa pengisian data rencana studi menggunakan aplikasi dengan SPA membutuhkan transfer data kurang dari sepersepuluh dari proses menggunakan aplikasi tanpa SPA. Aplikasi dengan SPA menghemat total waktu yang dibutuhkan selama proses pengisian data menjadi sepertiga dari waktu yang diperlukan jika proses dilakukan menggunakan aplikasi tanpa SPA.
Download Jurnal: http://journals.ums.ac.id/index.php/khif/article/download/1727/1469
2. Judul: Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna dan Tingkat Kepentingan Penerapan Sistem Informasi DJP Online dengan Kerangka PIECES
Pembahasan: Untuk mengetahui apakah sistem informasi DJP online berjalan sebagaimana mestinya, maka diperlukan proses evaluasi terhadap kinerja dari sistem informasi tersebut. Evaluasi sistem informasi dapat dilakukan dengan cara yang berbeda dan pada tingkatan yang berbeda, tergantung pada tujuan evaluasinya. Dalam melakukan kegiatan analisis dan evaluasi sistem informasi terdapat beberapa metode atau model analisis yang dapat digunakan salah satunya adalah model analisis PIECES Framework. Untuk mempermudah evaluasi, ditawarkan cara analisis dengan kerangka PIECES yang menguraikan ke dalam 6 fokus analisis kelemahan yaitu Performance, Information and Data, Economy, Control and Security, Eficiency dan Service. Tujuan penelitan ini untuk mengukur tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan, mengetahui kekuatan dan kelemahan dan menganalisis komponenkomponen apa saja yang perlu ditingkatkan kualitas pelayanannya yang terdapat pada sistem informasi DJP online. Adapun data primer yang didapatkan berasal dari penyebaran kuesioner kepada 40 orang pengguna sistem informasi DJP online untuk mendapatkan tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan pengguna. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa pengukuran rata-rata tingkat kepuasan berada pada 3.90 yang berarti sistem informasi DJP online sudah memberikan kepuasan kepada pengguna, sedangkan rata-rata tingkat kepentingan berada pada 4.04 yang berarti penerapan sistem informasi DJP online dianggap penting untuk memudahkan wajib pajak dalam melaporkan SPT. Download jurnal: http://journals.ums.ac.id/index.php/khif/article/download/5264/3693
3. Judul: Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan Online (E-Commerce) pada CV Selaras Batik Menggunakan Analisis Deskriptif Pembahasan: Batik merupakan salah satu pakaian tradisional yang menjadi ciri khas dan kebanggaan bagi bangsa Indonesia, dimana batik juga telah dikenal secara luas baik dalam skala nasional dan internasional. Peluang dalam kegiatan bisnis penjualan batik yang meningkat beberapa waktu ini dilihat oleh banyak pihak sebagai prospek yang menjanjikan. Penjualan batik secara umum di beberapa wilayah di Indonesia masih dilakukan dengan cara yang sederhana dan klasik. Untuk dapat menjangkau lebih banyak pelanggan serta memperluas area pemasaran sekaligus promosi batik, maka diperlukan media yang dapat menunjang kegiatan promosi, transaksi penjualan dan informasi batik dengan optimal. Salah satu media yang menjadi perhatian masyarakat sekarang ini adalah dengan menggunakan media website online. E-Commerce merupakan salah satu kegiatan transaksi bisnis baik barang dan jasa yang dilakukan secara elektronik dengan menggunakan jaringan internet CV Selaras Batik menyadari bahwa peranan media website dapat digunakan untuk meningkatkan omset penjualan dan juga sebagai media sarana dalam memasarkan produk batik yang mereka miliki untuk menjangkau pasar yang lebih luas lagi serta dapat meminimalkan biaya-biaya operasional seperti biaya iklan dan juga biaya sewa toko secara fisik. Penulisan paper ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh dari penggunaan media website online dalam hal ini adalah e-commerce dengan menggunakan pendekatan B2C (Business-to- Customer) dalam upaya meningkatkan transaksi penjualan batik pada CV Selaras Batik dan juga media penyampaian informasi baik pada para pelanggan dan masyarakat umum dalam memperoleh informasi mengenai produk-produk batik yang dipasarkan oleh CV Selaras Batik. Download jurnal: https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/sji/article/download/3641/3398
4. Judul: Metode Face Recognition untuk Identifikasi Personil Berdasar Citra Wajah bagi Kebutuhan Presensi Online Universitas Negeri Semarang
Pembahasan: Salah satu hasil evaluasi dari Sistem Presensi Online Pegawai Universitas Negeri Semarang adalah adanya proses-proses curang di dalam sistem presensi dengan menitipkan presensi atau melakukan foto presensi kosong. Sistem Presensi Online Pegawai yang dikembangkan dengan bahasa pemrograman PHP, basis data MySQL dan pustaka JavaScript JPEGCam itu tidak cukup mampu memberikan gambaran tentang kedisiplinan dari pegawai di lingkungan Universitas Negeri Semarang. Untuk itulah, perlu dibangun sebuah sistem yang mampu mengolah data-data foto yang ditangkap dari proses presensi online tersebut untuk dianalisis apakah ada wajah manusia yang terdeteksi. Maka, dikembangkanlah sebuah sistem face recognition yang dirancangbangun menggunakan bahasa pemrograman Python dan pustaka OpenCV. Hasil dari rancang bangun ini adalah sistem face recognition yang mampu berjalan secara otomatis di komputer server untuk membaca basis data presensi, mengolah foto-foto yang tersimpan pada basis data tersebut, mendeteksi wajah pada foto-foto yang diolah kemudian menampilkan hasilnya pada tabel basis data presensi untuk diolah dalam bentuk skor deteksi wajah yang tampil di rekapitulasi presensi online pegawai. Download jurnal: https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/sji/article/download/4027/3641 5. Judul: Analisis Tingkat Penerimaan Sistem E-Learning menggunakan Blog Gratis sebagai Alternatif Media Pembelajaran pada Guru
Pembahasan: Blog merupakan sebuah media yang digunakan untuk mem-posting berita, informasi, video berbasis website. Jenis blog yang ada saat ini yaitu yang berbayar atau yang bebas biaya seperti Blogspot, wordpress dan lain-lain. Saat ini, pengguna blog berjumlah banyak. Hal ini dikarenakan fungsi dari blog tidak hanya untuk posting berita atau informasi tetapi pembaca bisa memberikan saran terkait konten ataupun bertanya kepada blogger tersebut. Dalam dunia pendidikan, blog bisa digunakan sebagai media pembelajaran yang dapat membantu posting materi pelajaran, pengumuman ulangan harian, ataupun diskusi terkait materi pelajaran. Namun penggunaan dari blog sebagai media pembelajaran kurang terlihat. Tujuan penelitian ini diantaranya untuk mengetahui persentase guru dalam menggunakan blog gratis sebagai media pembelajaran alternatif pada SMK, dan mengimplementasikan UTAUT sebagai model dasar dalam penilaian penerimaan teknologi blog sebagai media pembelajaran alternatif pada SMK. Metode UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology) ini digunakan untuk menguji penerimaan teknologi oleh user terhadap penggunaan blog sebagai media pembelajaran di sekolah. Populasi dari penelitian ini adalah semua guru SMK yang ada di Kota Malang. Dengan teknik random sampling pada 61 guru SMK. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner yang menggunakan indikator dari metode UTAUT. Hasil yang didapatkan berupa blog gratis yang paling banyak digunakan oleh guru SMK sebagai media pembelajaran alternative adalah (1) blogspot sebesar 63%, wordpress sebesar 18.5%, Edmodo sebesar 17.4% dan lainnya sebesar 1.1%; (2) hasil dari implementasi kuesioner yang menggunakan metode UTAUT menghasilkan effort expectancy sebesar 94.02%, performance expectancy sebesar 89.50%, social influence sebesar 88.04%, supporting facilities sebesar 86.04%, use behavior sebesar 85.71% dan behavioral intention sebesar 84.39%. Download Jurnal: http://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/download/640/pdf

b. Perancangan Sistem berbasis Website
1. Judul: Sistem Informasi Manajemen Hubungan Pelanggan Berbasis Web Pada PT. Arya Media Tour & Travel Pembahasan: Tour & Travel merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa dan pelayanan pariwisata di dalam dan layanan luar negeri, pemesanan tiket pesawat, pemesanan hotel, rental mobil, dan layanan haji/umroh. Perusahaan ini mengalami keterbatasan media informasi promosi, akibatnya pelanggan kurang mengetahui informasi secara lengkap dan benar. Selain itu perusahaan ini dapat melakukan kustomisasi, akan tetapi pelanggan tidak banyak yang mengetahui hal tersebut. Keluhan pelanggan selama perjalanan sering kali tidak sampai langsung ke direktur, akan tetapi pelanggan selalu menyampaikannya ke tourguide. Pembangunan aplikasi untuk mengatasi masalah tersebut yaitu membangun sistem informasi manajemen hubungan pelanggan berbasis website dengan metode yang digunakan adalah metodologi iterasi yang terdiri dari fase perencanaan, fase analisis masalah, fase perancangan, fase implementasi, dan fase pemeliharaan. Aplikasi ini menggunakan bahasa pemograman PHP dan menggunakan program Notepad++ serta MySQL sebagai basis data. Dengan adanya aplikasi ini dapat membantu dalam penyampaian informasi serta membantu perusahaan dalam meningkatkan loyalitas pelanggan, menarik pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan yang telah ada agar dapat membantu setiap proses pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Download Jurnal: https://jurnal.mdp.ac.id/index.php/jatisi/article/download/142/84/
 2. Judul: Perancangan Aplikasi Chatting Berbasis Web di PT. Pura Barutama Kudus Menggunakan Socket.IO dan Framework Foundation
Pembahasan: Aplikasi chatting merupakan aplikasi yang penting pada sebuah perusahaan besar karena dapat dipastikan antara divisi satu dengan divisi yang lain berada di lokasi yang berjauhan. EDP Keuangan PT. Pura Barutama Kudus bertugas dalam pembuatan program aplikasi yang terkait dengan pengolahan data keuangan dan faktur di semua unit di PT. Pura Barutama. Aplikasi keuangan yang telah ada akan selalu berkembang sesuai dengan kebutuhan user. Kendala yang dihadapi adalah aktivitas komunikasi dan penyebaran informasi pada PT. Pura Barutama dilakukan dengan menggunakan layanan email maupun aplikasi messenger. Untuk menggunakan layanan tersebut, perangkat yang digunakan harus selalu terkoneksi dengan internet. Apabila internet mati maka komunikasi tidak dapat dilakukan. Jalan satu-satunya untuk menyebarkan informasi adalah dengan menelepon satu per satu ke tiap-tiap unit. Hal ini menimbulkan ketidakefisienan pekerjaan dan produktivitas perusahaan menjadi terganggu. Pada penelitian ini dilakukan perancangan aplikasi chatting dengan menggunakan Framework CodeIgniter, Socket.IO dan Framework Foundation untuk mengatasi masalah yang ada. Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi chatting berbasis web yang dibangun menggunakan Framework CodeIgniter, Socket.IO dan Framework Foundation terbukti dapat membantu user untuk saling berkomunikasi atau melakukan attach file, serta mempermudah melakukan penyebaran informasi atau pengumuman baik dalam kondisi terhubung internet maupun tidak. Download jurnal: http://journals.ums.ac.id/index.php/khif/article/download/5979/3980
 3. Judul: Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web untuk Penyebaran Lokasi Puskesmas di Kota Tangerang
Pembahasan: Pusat Kesehatan Masyarakat atau di singkat Puskesmas sangatlah dibutuhkan bagi masyarakat Indonesia pada umumnya, apalagi saat sekarang ini biaya pengobatan sangatlah mahal bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.Untuk itulah diperlukan pilihan sarana kesehatan yang terjangkau seperti puskesmas. Untuk itu diperlukan adanya suatu sistem informasi geografis berbasis web yang menyediakan informasi mengenai lokasi puskesmas di Kota Tangerang. Sistem informasi geografis(GIS) dalam pencarian lokasi tentu membutuhkan letak atau suatu posisi yang dikenal sebagai informasi geografis. Informasi geografis yang paling banyak digunakan masyarakat pada saat ini yaitu aplikasi Google Maps. Dalam perancangan dan pengembangan aplikasi, digunakan waterfall model dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Peta Kota Tangerang yang diperoleh dari Google Maps API dan data lokasi puskesmas yang di peroleh dari dinas kesehatan Kota Tangerang dan Puskesmas Kota Tangerang. Hasilnya adalah adanya satu aplikasi system yang dapat dioperasikan oleh masyarakat luas dengan tujuan untuk mengetahui letak puskesmas yang berada di kota Tangerang. Sehingga masyarakat dapat mengetahui lokasi puskesmas hanya dengan menggunakan key word untuk pencarian lokasi puskesmas. Sistem Informasi geografis dapat mengetahui jalan yang harus dilewati menuju puskesmas. Download jurnal: https://jurnal.mdp.ac.id/73dd700c-1821-4b86-b9c6-87f9d65a7963
4. Judul: Pemanfaatan Web E-Commerce untuk Meningkatkan Strategi Pemasaran
Pembahasan: UMKM merupakan salah satu usaha mikro yang memberdayakan industri rumahan. UMKM Indonesia memiliki kontribusi sebesar 15.8% terhadap rantai pasok produksi global di tingkat ASEAN (1). Perkembangan UMKM dari tahun ke tahun dipengaruhi dengan pemanfaatan teknologi informasi dan sistem informasi. E-commerce merupakan salah satu teknologi yang mendukung perkembangan UMKM dan perdagangan saat ini. Pengembangan aplikasi e-commerce ini dibangun dengan menggunakan model pengembangan perangkat lunak waterfall. Tahapan pengembangan dimulai dengan analisis permasalahan dan kebutuhan untuk aplikasi pemasaran, desain model proses, desain model data, pembuatan program aplikasi, implementasi aplikasi, dan evaluasi aplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak yang dirasakan atas pemanfaatan teknologi e-commerce dalam peningkatan strategi pemasaran produksi. Teknologi e-commerce dibangun dengan mengunakan aplikasi berbasis website, sehingga para pelaku usaha dapat mempromosikan hasil usaha dengan mudah. Sasaran utama pemanfaatan teknologi e-commerce ini adalah UMKM industri kerajinan kulit di Magetan. Pengguna dari aplikasi ini adalah administrator yang mempunyai hak penuh terhadap pengolahan aplikasi, operator atau owner merupakan pemilik toko yang memiliki hak untuk memasukkan data produk, pengguna yang memiliki hak untuk memilih dan memesan produki. Hasil uji coba dan evaluasi yang dilakukan pada koperasi mahasiswa STT Dharma Iswara Madiun, menunjukkan bahwa dengan memanfaatkan teknologi e-commerce memenuhi strategi pemasaran produk yang dapat berdampak pada peningkatan pendapatan. Download jurnal: http://journals.ums.ac.id/index.php/khif/article/download/3309/2784
5. Judul: PENGEMBANGAN APLIKASI E-BUSINESS UNTUK MANAJEMEN PENJUALAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY BERBASIS WEB
Pembahasan: Internet dengan segala kelebihan dan layanannya telah memiliki banyak pengguna yang tersebar di seluruh dunia. Dengan keberadaan internet telah membuka gerbang baru dalam menuju akses informasi yang tidak terbatas. Informasi dari seluruh penjuru dunia dapat dengan mudah disebarkan dan dicari melalui internet. Tidak hanya informasi, keperluan dalam hal komunikasi juga dapat dengan mudah dilakukan melalui internet. Chatting, gerbang sms, dan penggunaan layanan web merupakan salah satu fasilitas dari internet untuk memudahkan orang dalam berkomunikasi. Dengan menggunakan Internet, perbedaan jarak, ruang dan waktu bukan lagi menjadi kendala dalam melakukan komunikasi. Situs jual beli yang dalam beberapa tahun kebelakang telah mulai banyak digunakan oleh masyarakat pengguna internet, terutama dalam jual beli barang / jasa. Situs web merupakan salah satu layanan yang menggunakan internet yang bisa digunakan untuk berkomunikasi. Situs web yang pada awalnya digunakan untuk mencari informasi, kini telah dapat digunakan sebagai layanan untuk mengembangkan bisnis usaha. Dalam hal ini Joga Computer sebagai perusahaan jual beli dalam bidang perangkat keras dan komponen-komponen komputer menggunakan layanan web untuk penjualan produk dengan memanfaatkan teknologi internet untuk memperluas pangsa pasar yang tidak terbatas sampai ke seluruh Indonesia bahkan dunia. Download jurnal: https://jurnal-ppi.kominfo.go.id/index.php/jppi/article/view/040104

c. Perancangan Sistem berbasis Android
1. Judul: Rancang Bangun Aplikasi Tryout Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama (Smp) Berbasis Android
Pembahasan: Evaluasi hasil pembelajaran yang berfokuskan pada Ujian Nasional (UN) bertujuan untuk menilai pencapaian siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) secara nasional pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Kegiatan Try Out diadakan untuk melatih siswa dalam menjawab soal-soal Ujian Nasional. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah aplikasi Tryout Ujian Nasional berbasis Android. Pengembangan aplikasi ini menggunakan pengembangan aplikasi hybrid dengan adanya website sebagai back-end sistem dan aplikasi Android sebagai front-end sistem yang bekerja seperti proses client-server pada jaringan komputer. Jenis Tryout yang ada pada aplikasi ini disesuaikan dengan Try out konvensional dengan ditambah fitur latihan dengan soal yang lebih banyak dan bervariasi. Berdasarkan hasil pengujian aplikasi yang diikuti oleh 30 responden siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP), hasil tes aplikasi Try out Ujian Nasional berbasis Android memiliki kesesuaian dan dinyatakan layak dengan presentase hasil 93% untuk dijadikan sebagai alat bantu untuk membantu siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) dalam persiapan menjelang Ujian Nasional. Download jurnal: https://ojs.unud.ac.id/index.php/lontar/article/download/16706/10994/
2. Judul: Pembuatan Aplikasi Antar-Jemput Laundry Berbasis Web Service pada Platform Android Pembahasan: Bisnis laundry yang telah menemukan pangsa pasarnya mengharuskan para pengusaha laundry memiliki strategi bisnis yang tepat, seperti menyediakan layanan antar-jemput laundry. Di sisi lain, banyaknya pengguna perangkat bergerak Android di masyarakat membuktikan bahwa Android merupakan platform yang lebih disukai oleh masyarakat. Oleh sebab itu, dilakukan penelitian untuk merancang aplikasi antar-jemput laundry pada platform Android yang efektif dan memberikan efisiensi waktu untuk mendata pakaian yang masuk dan keluar laundry maupun mendata pelanggan laundry untuk kemudian dikirmkan kepada komputer admin secara tepat waktu. Metode penelitian yang digunakan meliputi studi pustaka dan bimbingan, perancangan, dan pengujian. Pembuatan aplikasi ini menggunakan Eclipse Java EE IDE for Web Developers versi 4.4.2 atau Versi Luna Service Release 2 dan Android SDK sebagai tools API. Aplikasi dibuat dengan bahasa pemrograman Java dan XML. Pembuatan aplikasi ini menggunakan metode Rapid Application Development (RAD) dan untuk pengujian menggunakan metode Pengujian Kotak Hitam. Penelitian ini telah menghasilkan sebuah aplikasi antar-jemput laundry pada platform Android yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman Java dan akses basisdata melalui web service yang dapat digunakan untuk mendata pakaian yang masuk dan keluar laundry maupun mendata pelanggan yang akan menggunakan jasa laundry secara tepat waktu. Aplikasi ini juga telah menghasilkan sistem yang efisien yaitu bahwa pengusaha laundry bisa melakukan aktivitas bisnisnya dengan lebih singkat. Hasil Pengujian Kotak Hitam dari aplikasi ini menunjukkan bahwa semua fungsi menu yang terdapat dalam aplikasi telah berhasil sesuai dengan fungsinya. Download jurnal: https://jtsiskom.undip.ac.id/index.php/jtsiskom/article/download/12697/12314
3. Judul: Perancangan Aplikasi Mobile Location Based Service (LBS) Untuk Lokasi Penyewaan Rumah Kos di Kota Semarang Berbasis Android
Pembahasan: Until now, Diponegoro University has become one of the favorite State Univesity for Senior High school students to continuing education college. During this time existing information of boarding house around the Diponegoro University still conventional, there is no mobile device applications that provide information and location of boarding house. Based on this information, it should be made an application on android Operating System to search the location of the boarding house in Semarang. Design of Mobile Location Based Service Application for boarding house locations in Semarang Based Android, a client server application created by using the Java, PHP, jQuery and MySQL for database. Intake form of latitude and longitude coordinates utilize the GPS feature on the mobile device and will be shown on Google Maps APIs. The results of this application design is the realization of a application that can search the location of boarding house based on android operating system, with features that can help users find the position of the boarding house. The application can help boarding house owners to promote their boarding house information rooming in their possession to the user. The design also introduces application android application development using the Global Positioning System functions for user navigation. Download jurnal: https://media.neliti.com/media/publications/141954-ID-perancangan-aplikasi-mobile-location-bas.pdf 4. Judul: IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAERAH PARIWISATA KOTA SEMARANG BERBASIS ANDROID DENGAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) Pembahasan: Pariwisata merupakan aspek yang berharga bagi suatu daerah, dengan adanya daerah wisata maka dapat memajukan kesejahteraan masyarakat sekitar. Kota Semarang memiliki daerah pariwisata yang sangat banyak, apabila sarana dan prasarana yang ada dikembangkan lebih lanjut maka dipastikan peningkatan parwisata di Kota Semarang akan semakin bertambah. Penggunaan Teknologi Informasi dapat memajukan daerah pariwisata, sehingga daerah pariwisata dapat dikenal oleh wisatawan yang ingin berkunjung ke Semarang. Sistem Informasi Geografis yang dibangun menggunakan platform android. Pada Tugas Akhir ini menggunakan Java sebagai bahasa pemorgraman dengan eclipse sebagai perangkat lunak pengembangan. Penggunaan Google Map API sebagai fungsi utama peta dalam menjalankan aplikasi serta PHP sebagai bahasa pemorgaraman sisi server dan MySQL dalam penggunaan basis data. Hasil dari perancangan Aplikasi Sistem Infomasi Geografis Kota Semarang berbasis Android ini nantinya akan memberikan informasi dalam bentuk peta yang dapat digunakan sebagai referensi bagi wisatawan yang berkunjung. Penggunaan Global Positioning System (GPS) dalam aplikasi ini menjadi hal yang sangat penting dalam menentukan keberadaan wisatawan. Selain itu terdapat rute untuk menuju objek wisata yang dipilih, dalam aplikasi ini juga tersedia fasilitas-fasilitas umum seperti ATM dan Bank, Bandara, Mesjid, Gereja, Rumah Sakit dan lainnya. Download jurnal: https://jtsiskom.undip.ac.id/index.php/jtsiskom/article/download/4764/4586#pdfjs.action=download 5. Judul: Aplikasi Pembelajaran Faktorisasi Prima Bilangan Bulat Positif dengan Pohon Faktor Berbasis Android Pembahasan: Belajar adalah salah satu kegiatan yang tidak pernah ada habisnya. Karena ilmu pengetahuan terus berkembang dengan pesat seiring dengan kemajuan zaman. Salah satunya adalah media e-learning. E-Learning merupakan bentuk media pembelajaran dan pelatihan jarak jauh yang memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informasi. Aplikasi pembelajaran faktorisasi prima bilangan bulat positif merupakan media e-learning sebagai alternatif sarana pembelajaran matematika tentang faktorisasi prima yang berbasis android. Aplikasi pembelajaran ini digunakan untuk anak-anak sekolah dasar. Download title: http://eprints.mdp.ac.id/1367/1/Template%20Journal.pdf



References:
https://eziekim.wordpress.com/2011/11/08/perbedaan-antara-perancangan-terstruktur-dan-berorientasi-objek/ https://aditpato7.wordpress.com/2011/11/13/perbedaan-pendekatan-perancangan-sistem-terstruktur-dan-berorientasi-objek/

BAB 1 KONSEP DASAR


1.1 KONSEP DASAR SISTEM           
A. Pengertian Sistem
Dari segi Etimologi, kata sistem sebenarnya berasal dari Bahasa Yunani yaitu “Systema”, yang dalam Bahasa Inggris dikenal dengan “SYSTEM”, yaitu sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan satu keseluruhan yang tidak terpisahkan.
Menurut filsuf Stoa, bahwa sistem adalah gabungan dari keseluruhan langit dan bumi yang bekerja bersama-sama, sehingga dapat kita lihat bahwa sistem terdiri dari unsur-unsur yang bekerja sama membentuk suatu keseluruhan dan apabila salah satu unsur tersebut hilang atau tidak berfungsi, maka gabungan keseluruhan tersebut tidak dapat lagi kita sebut suatu sistem.
Ada beberapa definisi dari sistem menurut para ahli, yaitu:
1. Dalam kamus Besar bahasa Indonesia (1989) sudah dijelaskan bahwa Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
2. Mcleod (2004) mengatakan bahwa sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan.
3. Buckley menjelaskan bahwa Sistem adalah suatu kebulatan atau totalitas yang berfungsi secara utuh, disebabkan adanya saling ketergantungan diantara bagian-bagiannya.
4. H. Kerzner mengutarakan Sistem adalah sekelompok komponen yang terdiri dari manusia dan/atau bukan manusia (non-human) yang diorganisir dan diatur sedemikian rupa sehingga komponen-komponen tersebut dapat bertindak sebagai satu kesatuan dalam mencapai tujuan, sasaran bersama atau hasil akhir.
5. Menurut Ludwig Von Bartalanfy, Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.

B. Syarat-Syarat Sistem
Syarat-syarat sistem diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan masalah.
2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.
4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting dari pada elemen sistem.
5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.

C. Karakteristik Sistem
Karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran. Adapun karakteristik sistem  terbagi menjadi:
1. Komponen (components), Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa subsistem atau subbagian, dimana setiap subsistem tersebut memiliki fungsi khusus dan akan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batas sistem (boundary), Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan luar sistem (environments), Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara, sebaliknya lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak ingin terganggu kelangsungan hidup sistem.
4. Penghubung (interface), Merupakan media penghubung antar subsistem, yang memungkinkan sumbar-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya melalui penghubung disamping sebagai penghubung untuk mengintegrasikan subsistem-subsistem menjadi satu kesatuan.
5. Masukan (input), Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi, sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran (output), Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
7. Pengolah (process). Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.
8. Sasaran (objectives) atau tujuan (goal), Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan bersila bila mengenai sasaran atau tujuannya.

D. Klasifikasi Sistem
Klasifikasi sistem merupakan suatu bentuk kesatuan antara satu komponen dengan komponen lainnya, tujuan dari sistem tersebut  yaitu memiliki akhir tujuan yang berbeda untuk setiap masalah atau kasus  yang terjadi dalam sistem tersebut.  Dari berbagai sudut pandang, sistem dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
 a. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System) Sistem alamiah, sistem terjadi karena proses alam dan tidak terdapat campur tangan manusia. Adapun sistem buatan manusia dirancang dan diciptakan oleh manusia. Contoh dari sistem alamiah adalah sistem rotasi  bumi, sistem tata surya, dan lain-lain, sedangkan sistem buatan misalnya sistem pengendalian banjir, sistem tata kota, dan lain sebagainya. Sistem buatan manusia ini sering melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut dengan human-machine system.
b. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System) Sistem tertutup merupakan sistem yang bekerja tidak berhubungan dengan  lingkungan luarnya. Adapun sistem terbuka merupakan sistem yang selalu berhubungan dengan lingkungan luarnya untuk melakukan proses untuk menghasilkan keluaran (output). Secara teoritis, sistem tertutup memang ada, namun pada kenyataannya tidak pernah ada sistem yang benar-benar tertutup tanpa campur  tangan pihak luar.        
c
. Sistem Konseptual atau Abstrak (Conceptual/Abstract System) Sistem yang dibentuk akibat terselenggaranya ketergantungan ide dan tidak dapat diidentifikasikan secara nyata, tetapi dapat diuraikan elemennya. Contoh sistem yang bersifat konseptual adalah sistem sosial, sistem ekonomi, dan sistem teologi (hubungan antara manusia dengan Tuhan).
d. Sistem Fisik (Physical System) Kumpulan elemen-elemen atau unsur-unsur yang saling berinteraksi satu sama lain secara fisik serta dapat diidentifikasikan secara nyata tujuantujuannya. Contoh sistem yang bersifat fisik adalah: sistem tata surya, sistem biologis tubuh manusia, sistem pengolahan minyak, sistem komputer, dan sebagainya; sistem transportasi, dengan elemen-elemennya meliputi: petugas, mesin, dan organisasi yang menjalankan transportasi; sistem komputer, dengan elemen-elemennya meliputi: peralatan yang berfungsi bersama-sama untuk menjalankan pengolahan data.
e. Deterministik Sistem Deterministik Sistem merupakan sistem di mana operasi-operasi (masukan/keluaran) yang terjadi di dalamnya dapat ditentukan atau diketahui dengan pasti. Contohnya adalah: 1) program komputer, melaksanakan secara tepat sesuai dengan rangkaian instruksinya; 2) sistem penggajian.
f. Probabilistik Sistem Sistem di mana masukan dan prosesnya dapat didefinisikan, tetapi keluaran yang dihasilkan tidak dapat ditentukan dengan pasti (selalu ada sedikit kesalahan atau penyimpangan terhadap ramalan jalannya sistem). Contohnya adalah: 1) sistem penilaian ujian; 2) sistem pemasaran.
g. Sistem Terbuka (Open System) Sistem yang mengalami pertukaran energi, materi atau informasi dengan lingkungannya. Sistem ini cenderung memiliki sifat adaptasi, yakni dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, sehingga dapat meneruskan eksistensinya. Contohnya adalah: Sistem keorganisasian yang memiliki kemampuan adaptasi (bisnis dalam menghadapi persaingan dari pasar yang berubah, di mana perusahaan yang tidak dapat menyesuaikan diri akan tersingkir).
h. Sistem Tertutup (Closed System) Sistem fisik di mana proses yang terjadi tidak mengalami pertukaran materi, energi atau informasi dengan lingkungan di luar sistem tersebut. Contohnya adalah: Reaksi kimia  dalam tabung berisolasi dan tertutup.
i. Sistem Tertutup Relatif (Relatively Closed System) Sistem yang tertutup tetapi tidak tertutup sama sekali untuk menerima pengaruh-pengaruh lain. Sistem ini dalam operasinya dapat menerima pengaruh dari luar yang sudah didefinisikan dalam batas-batas tertentu. Contohnya adalah: Sistem komputer, sistem ini hanya menerima masukan yang telah ditentukan sebelumnya, mengolahnya, dan memberikan keluaran yang juga telah ditentukan sebelumnya serta tidak terpengaruh oleh gejolak di luar sistem).
j. Sistem Artifisial (Artificial System) Sistem ini meniru kejadian dalam alam, yang dibentuk berdasarkan kejadian di alam di mana manusia tidak mampu melakukannya. Dengan kata lain tiruan yang ada di alam. Contohnya adalah: 1) sistem Artificial Intelligent (AI), yaitu program komputer yang mampu membuat komputer seolah-olah berpikir; 2) sistem robotika; 3) jaringan neutral network.

E. Pendekatan Sistem
Ada 2 kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sebuah sistem menurut Jogiyanto (1999), yaitu:
1. Pendekatan Prosedur. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Menurut Jerry Fitzgerald, Ardra F. Fitzgerald dan warren D. Stallings, Jr., mendefinisikan prosedur sebagai berikut: Suatu prosedur adalah urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan Apa (What) yang harus dikerjakan, Siapa (Who) yang mengerjakannya, Kapan (When) dikerjakan dan Bagaimana (How) mengerjakannya.
2. Pendekatan komponen/elemen/sub-sistem. Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

1.2 KONSEP DASAR INFORMASI
A. Pengertian Informasi
Secara Etimologi, Kata informasi ini berasal dari kata bahasa Perancis kuno informacion (tahun 1387) mengambil istilah dari bahasa Latin yaitu informationem yang berarti “konsep, ide atau garis besar,”. Informasi ini merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas Aktifitas dalam “pengetahuan yang dikomunikasikan”. Informasi bisa menjadi fungsi penting  dalam membantu mengurangi rasa cemas pada seseorang.      
Definisi dari informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi yang menerimannya. Secara umum informasi dapat di definisikan sebagai hasil pengolahan data dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimannya. 
Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan kata jamak dari datum, yang umumnya digunakan untuk merepresentasikan, baik bentuk tunggal maupun jamak. Data sering dipahami sebagai fakta/kenyataan mentah atau hasil pengamatan (observasi), hasil mencacah, dan hasil mengukur, yang masih belum diolah dan disajikan dalam konteks yang berarti dan bermanfaat.  
Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu metode untuk menghasilkan informasi.
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali.

Menurut pendapat Notoatmodjo (2008) bahwa semakin banyak memiliki informasi dapat memengaruhi atau menambah pengetahuan terhadap seseorang dan dengan pengetahuan tersebut bisa menimbulkan kesadaran yang akhirnya seseorang itu akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.               
Sedangkan menurut para ahli, pengertian informasi adalah sebagai berikut:
1. Abdul Kadir (2002: 31); McFadden dkk (1999) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.  
2. Azhar Susanto (2004:46) dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi, menyatakan bahwa informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat.
3. Burch dan Strater menyatakan bahwa informasi adalah pengumpulan atau pengolahan data untuk memberikan pengetahuan atau keterangan.   
4. George R. Terry berpendapat bahwa informasi adalah data yang penting yang memberikan pengetahuan yang berguna.
Berdasarkan Pengertian informasi menurut para ahli yang telah disebutkan diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah sekumpulan fakta-fakta yang telah diolah menjadi bentuk data, sehingga dapat menjadi lebih berguna dan dapat digunakan oleh siapa saja yang membutuhkan data-data tersebut sebagai pengetahuan ataupun dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.       
Informasi bisa dikatakan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari belajar, pengalaman atau instruksi. Namun, istilah ini masih memiliki banyak arti tergantung pada konteksnya. Dalam beberapa pengetahuan tentang suatu peristiwa tertentu yang telah dikumpulkan ataupun dari sebuah berita dapat juga dikatakan sebagai informasi. Lain halnya dalam ilmu komputer, informasi adalah data yang disimpan, diproses atau ditransmisikan. Para ahli meneliti konsep informasi tersebut sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman maupun instruksi.
Dari pengertian lainnya informasi adalah data yang telah diberi makna. Misalnya, dokumen berupa spreadsheet (Ms.Excel) biasa digunakan untuk membuat informasi dari data yang ada didalamnya. Laporan laba rugi dan neraca merupakan salah satu bentuk informasi, sedangkan angka yang terdapat didalamnya adalah data yang telah diproses sehingga bisa digunakan oleh siapa saja yang membutuhkannya dan pada akhrinya Sifat informasi ini adalah bisa menambah pengetahuan atau wawasan terhadap seseorang.
Adapun penggunaan Data dan Informasi adalah sebagai berikut:
1. Sebagai komponen utama atau penting dalam sistem informasi, karena merupakan dasar dalam menyediakan informasi.           
2.  Menentukan kualitas informasi yaitu cepat, akurat, dan relevan, sehingga infromasi yang disajikan tidak basi. Informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkanya.         
3.    Mengatasi kerangkapan data (redundancy data)    
4.    Menghindari terjadinya inkonsistensi data  
5.    Mengatasi kesulitan dalam mengakses data            
6.    Menyusun format yang standar dari sebuah data.   
7.  Penggunaan oleh banyak pemakai (multiple user). Sebuah database bisa dimanfaatkan sekaligus secara  bersama oleh banyak pengguna (multiuser).
8.  Melakukan perlindungan dan pengamanan data. Setiap data hanya bisa diakses atau dimanipulasi oleh pihak yang diberi otoritas dengan memberikan login dan password terhadap masing-masing data. 
9. Agar pemakai mampu menyusun suatu pandangan (view) abstraksi dari data. Hal ini bertujuan menyederhanakan interaksi antara pengguna dengan sistemnya dan database dapat mempresentasikan pandangan yang berbeda kepada para pengguna, programmer dan administratornya.

B. Mutu Informasi
1.    Kualitas Informasi
Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, yaitu akurasi (accuracy), relevansi (relevancy), dan tepat waktu (timeliness). (Agus Mulyanto, 2009 : 247).

a) Akurasi (accuracy)
Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.
Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.
Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:
1) Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.
2) Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.
3) Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.
b) Tepat Waktu (timeliness)
Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.
c) Relevansi (relevancy)
Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

C. Nilai Informasi
Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula.
Menurut Sutarman (2012:14), Nilai dari informasi ditentukan oleh lima hal yaitu :
1) Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.
2) Untuk mendapatkan pengalaman.
3) Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.
4) Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.
5) Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Menurut Gordon B. Davis nilai informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.
Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :
1) Kemudahan dalam memperoleh
Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.
2) Sifat luas dan kelengkapannya
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.
3) Ketelitian (accuracy)
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.
4) Kecocokan dengan pengguna (relevance)
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.
5) Ketepatan waktu
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.
6) Kejelasan (clarity)
Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.
7) Fleksibilitas/ keluwesannya
Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.
8) Dapat dibuktikan
Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.
9) Tidak ada prasangka
Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.
10)  Dapat diukur
Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

D. Jenis-Jenis Informasi 
Ada beberapa jenis informasi, diantaranya:
a. Informasi berdasarkan fungsi dan kegunaan,  adalah informasi berdasarkan materi dan kegunaan informasi. Informasi jenis ini antara lain adalah :
1. Informasi yang menambah pengetahuan, misalnya: peristiwa-peristiwa, pendidikan, kegiatan selebritis.
2. Informasi yang mengajari pembaca (informasi edukatif), misalnya makalah yang berisi tentang cara berternak itik, artikel tentang cara membina persahabatan, dan lain-lain. 
3. Informasi berdasarkan format penyajian, yaitu informasi yang dibedakan berdasarkan bentuk penyajian informasinya. Misalnya: informasi dalam bentuk tulisan (berita, artikel, esai, resensi, kolom, tajuk rencana, dll),
b. Informasi berdasarkan format penyajian, adalah informasi yang berdasarkan bentuk penyajian. Informasi jenis ini, antara lain berupa tulisan teks, karikatur, foto, ataupun lukisan abstrak.
c. Informasi berdasarkan lokasi peristiwa, adalah informasi berdasarkan lokasi peristiwa berlangsung, yaitu informasi dari dalam negeri dan informasi dari luar negeri. 
d. Informasi berdasarkan bidang kehidupan adalah informasi berdasarkan bidang-bidang kehidupan yang ada, misalnya pendidikan, olahraga, musik, sastra, budaya, dan iptek.
e. Berdasar penyampaian:
1. Informasi yang disediakan secara berkala
2. Informasi yang disediakan secara tiba-tiba
3. Informasi yang disediakan setiap saat
4. Informasi yang dikecualikan
5. Informasi yang diperoleh berdasarkan permintaan

E. Siklus Informasi
Siklus informasi adalah gambaran secara umum mengenai proses terhadap data sehingga menjadi informasi yang bermanfaat bagi pengguna. Informasi yang menghasilkan informasi berikutnya. Demikian seterusnya proses pengolahan data menjadi informasi.
Data merupakan bentuk mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data ditangkap sebagai input, diproses melalui suatu model membentuk informasi. Pemakai kemudian menerima informasi tersebut sebagai landasan untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan operasional yang akan membuat sejumlah data baru. Data baru tersebut selanjutnya menjadi input pada proses berikutnya, begitu seterusnya sehingga membentuk suatu siklus informasi/Information Cycle (Tata Sutabri, 2004: 17)
Untuk mengolah data menjadi informasi diperlukan suatu pemprosesan, dapat pula menjadi input untuk pemprosesan lainnya, sehingga membentuk suatu siklus. Berikut ini diberikan ilustrasi lebih jelas tentang siklus informasi tersebut.

gambar 1.1 Siklus data


1.3. KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI
A. Pengertian Dan Konsep Sistem Informasi
Sejak permulaan peradaban, manusia sudah bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu dengan yang lain dengan menggunakan berbagai jenis instrumen/alat fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi (jaringan), dan data yang disimpan (sumber daya data). Perkembangan Sistem Informasi melalui alat pengolah data sejak jaman purba hingga saat ini dapat digolongkan ke dalam 4 (empat) golongan besar, yakni:
1. Peralatan Manual, yaitu peralatan pengolahan data yang sangat sederhana, di mana faktor terpenting dalam pemakaian alat adalah menggunakan tenaga tangan manusia.
2. Peralatan Mekanik, yaitu peralatan yang sudah berbentuk mekanik yang digerakkan dengan tangan secara manual.
3. Peralatan Mekanik Elektronik, yaitu peralatan mekanik yang digerakkan secara otomatis oleh motor elektronik.   
4. Peralatan Elektronik, yaitu peralatan yang bekerjanya secara elektronik.  
Secara sederhana, sistem informasi dipahami sebagai suatu himpunan atau kumpulan dari kelompok orang-orang yang bekerja, prosedur-prosedur, dan sumber daya peralatan yang mengumpulkan data dan mengolahnya menjadi informasi, merawat, dan menyebarkan informasi dalam suatu organisasi.
Marimin et al. (2006) menyederhanakan pemahaman terhadap sistem informasi sebagai komponen-komponen dalam organisasi atau perusahaan yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi yang akan digunakan oleh satu atau lebih pemakai (users). Informasi menjelaskan mengenai organisasi atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi pada masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang, dan apa yang mungkin akan terjadi pada masa yang akan datang tentang organisasi tersebut.       
Setiap membicarakan tentang sistem informasi, maka di dalam benak setiap orang akan terbayang tentang komputer, di mana suatu sistem informasi pasti akan menggunakan komputer. Secara historis, gagasan tentang sistem informasi sudah ada sebelum muncul komputer. Pada masa itu, sistem informasi telah digunakan untuk memberikan informasi kepada pihak manajemen untuk membuat keputusan dan melakukan kontrol operasi.
Munculnya komputer telah menambah satu atau lebih dimensi, seperti kecepatan, akurasi, peningkatan volume data, dan lain-lain yang memberikan lebih banyak alternatif dalam pengambilan keputusan. Jadi, sistem informasi bukanlah hal yang baru, komputerisasinyalah yang terus menerus mengalami pembaharuan. Perkembangan lebih lanjut memunculkan istilah sistem informasi berbasis komputer (computer based information system/CBIS), yakni sistem informasi yang menggunakan sumber daya komputer (perangkat lunak dan keras) serta manusia dalam melakukan aktivitasnya untuk mentransformasi data menjadi produk informasi bagi kepentingan pengguna akhir (end-users).
Dengan penggunaan teknologi komputer sebagai basis dalam sistem informasi diharapkan informasi yang akan dihasilkan dapat lebih akurat, berkualitas, tepat waktu, dan tepat sasaran, sehingga pengambilan keputusan dapat lebih efektif dan efisien. Sistem Informasi berbasis komputer yang berkembang hingga saat ini telah mengalami proses evolusi yang cukup panjang.

B. Komponen Sistem Informasi 
Pada dasarnya sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia, yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. Sistem informasi menerima masukan data dan instruksi, mengolah data tersebut sesuai instruksi, dan mengeluarkan hasilnya.
Fungsi pengolahan informasi sering membutuhkan data yang telah dikumpulkan dan diolah dalam periode waktu sebelumnya. Sistem informasi memiliki komponen-komponen  yang saling terintegrasi membentuk satu kesatuan dalam mencapai sasaran sistem. Secara rinci, komponen-komponen yang membentuk Blok Pembangun Sistem Informasi tersebut dapat dijelaskan berikut ini.

gambar 1.2. Blok Sistem Informasi yang saling berinteraksi

1. Blok  Masukan (Input Block) Blok masukan dalam sebuah sistem informasi meliputi metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, dapat berupa dokumen-dokumen  dasar.
2. Blok Model (Model Block) Blok model ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model-model yang berfungsi untuk memanipulasi data masukan dan data yang tersimpan di dalam basis data, sehingga menjadi keluaran (informasi) tertentu yang diinginkan.    
3. Blok Keluaran (Output Block) Blok keluaran berupa berbagai data keluaran, seperti dokumen keluaran (output) dan informasi yang berkualitas yang berguna untuk semua pemakai.
4. Blok Teknologi (Technology Block) Blok teknologi digunakan untuk menerima masukan (input), menjalankan model, menyimpan dan menelusuri/mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi ini merupakan  komponen bantu yang memperlancar proses pengolahan yang terjadi dalam sistem.
5. Blok Basis Data (Database Block) Kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan tersimpan pada suatu perangkat keras (biasanya komputer) dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
6. Blok Kendali (Controls Block) Pencegahan hal-hal yang dapat merusak sistem dan penanggulangan masalah pengendalian terhadap operasional sistem secara cepat, tercakup di dalamnya aspek pencegahan dan penanganan terhadap kesalahan atau kegagalan sistem serta integrasi dan pengembangan sistem.

C. Karakter Sistem Informasi
Karakter sistem informasi adalah sebagai berikut:
1. Sistem informsi memiliki komponen yang berupa subsistem yang merupakan elemen-elemen yang lebih kecil yang membentuk sistem informasi tersebut misalnya bagian input, proses, output. Contoh input adalah salesmanmemasukan data penjualan bulan ini, maka disana terdapat manusia yang melakukan pekerjaan input dengan menggunakan hardware keyboard dan menggunakan interface sebuah aplikasi laporan penjualan yang sudah di sediakan oleh sistem informasi tersebut.
2. Ruang lingkup sistem informasi yaitu rung lingkup yang ditentukan dari awal pembuatan yang meupakan garis batas lingkup kerja sistem tersebut sehingga sistem informasi tersebut tidak bersinggungan dengan sistem informasi lainnya.
3. Tujuan sistem informasi adalah hal pokok yang harus ditentukan dan dicapai dengan menggunakan sistem informasi tersebut, sebuah informasi dianggap berhasil apabila dapat mencapai tujuan tersebut.
4. Lingkungan sistem informasi yaitu sesuatu yang berada diluar ruang lingkup sistem informasi yang dapat mempengaruhi sistem informasi, hal ini turut dipertimbangkan pada saat perencanaann sistem informasi.

D. Jenis Sistem Informasi
Ada beberapa jenis sistem informasi, yaitu
1. Sistem Temu Kembali Informasi (Information Retrieval System – IRS). Sistem Temu Kembali Informasi merupakan sistem yang berfungsi untuk menemukan informasi yang relevan dengan kebutuhan pemakai. Salah satu hal yang perlu diingat adalah bahwa informasi yang diproses terkandung dalam sebuah dokumen yang bersifat tekstual. Dalam konteks ini, temu kembali informasi berkaitan dengan representasi, penyimpanan, dan akses terhadap dokumen representasi dokumen. Dokumen yang ditemukan tidak dapat dipastikan apakah relevan dengan kebutuhan informasi pengguna yang dinyatakan dalam query. Pengguna Sistem Temu Kembali informasi sangat bervariasi dengan kebutuhan informasi yang berbeda-beda.
2. Sistem Manajemen Basis Data (Data Base Management System – DBMS). Sistem Manajemen Basis Data merupakan sistem yang didesain untuk memanipulasi dan mengurus basis data. Data yang tersimpan dalam basis data dinyatakan dalam bentuk unsur-unsur data yang spesifik dan tersimpan dalam tabel-tabel. Setiap satuan data, atau disebut record (cantuman) terdiri dari ruas-ruas (fields) yang berisi nilai yang menunjukkan karakteristik yang spesifik atau atribut yang mengidentifikasikan satuan data yang dimaksud. Proses yang berkaitan dengan manajemen basis data meliputi penyimpanan, temu kembali, updating atau deletion, proteksi dari kerusakan, dan kadang-kadang mencakup transmisi data. Output dapat mengandung recordindividual, sebagian record, tabel, atau bentuk susunan data yang lain dari basis data. Informasi yang ditemukan berisi cantuman-cantuman yang pasti sesuai dengan permintaan.
3. Sistem Informasi Manajemen (Management Information System – MIS). Sistem Informasi Manajemen adalah sistem yang didesain untuk kebutuhan manajemen yaitu mendukung fungsi-fungsi dan aktivitas manajemen pada suatu organisasi. Oleh karena itu, jenis data dan fungsi-fungsi operasi disesuaikan dengan kebutuhan manajemen.
4. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System – DSS). Sistem Pendukung Keputusan menggambarkan operasi-operasi spesifik dalam satuan-satuan informasi yang homogen.
5. Sistem Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligent System – AI).
Tabel berikut memberikan perbandingan antara Sistem Temu Kembali Informasi, Sistem Manajemen Basis Data dan Sistem Kecerdasan Buatan seperti yang dikemukakan oleh Frakes dan Baeza-Yates (1992).

Objek Data
Fungsi
Ukuran Basis Data
IRS
Dokumen
Temu-kembali (probabilistik)
Kecil – besar
DBMS
Tabel
Temu-kembali (deterministik)
Kecil – besar
AI
Pernyataan logika
Inferensia
Kecil
Perbedaan pertama terletak pada data objek masing-masing sistem informasi. Dokumen, pada umumnya tekstual, sebagai objek data pada Sistem Temu Kembali Informasi biasanya tidak terstruktur seperti tabel yang menjadi objek data pada Sistem Manajemen Basis Data, sedangkan pernyataan logika yang menjadi objek data pada Sistem Kecerdasan Buatan merupakan struktur yang dibangun berdasarkan jaringan semantik.   
Perbedaan lain terletak pada fungsi operasinya. Temu kembali pada Sistem Temu Kembali Informasi bersifat probabilistik, sedang temu kembali pada Sistem Manajemen Basis Data bersifat deterministik. Dalam pencarian informasi menggunakan Sistem Temu Kembali Informasi dengan pertanyaan (query) tertentu dapat ditemukan sejumlah dokumen. Akan tetapi tidak dapat dipastikan bahwa dokumen yang ditemukan relevan dengan informasi yang diinginkan oleh pengguna. Ada kemungkinan dokumen yang ditemukan tidak relevan dan/atau dokumen yang relevan justru tidak ditemukan. Sementara itu dalam pencarian informasi menggunakan Sistem Manajemen Basis Data, bila pertanyaan (query) sesuai dengan nilai atribut yang ada dalam basis data maka akan ditemukan record yang relevan, dan bila pertanyaan (query) tidak sesuai dengan nilai atribut yang ada dalam basis data maka tidak akan ditemukan record informasi apapun.
Ukuran basis data pada Sistem temu Kembali Informasi dan Sistem manajemen basis data dapat bervariasi dari basis data yang relatif kecil sampai dengan basis data yang sangat besar. Basis data dapat berisi jutaan cantuman dan memori penyimpanan dapat berukuran sampai dengan beberapa gigabyte. Oleh karena itu pemilihan struktur data dan algoritma merupakan permasalahan yang kritis dalam disain sistem yang memungkinkan temu kembali dengan basis data berukuran besar secara efektif dan efisien.

      E.  Peranan Sistem Informasi bagi Pihak Manajemen
Informasi adalah sangat penting dalam sebuah perusahaan untuk kelangsungan perkembangannya. Sehingga jika sebuah perusahaan kekurangan informasi atau bahkan informasi itu terlalu banyak maka dapat mengakibatkan perusahaannya akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan yang strategis akan sangat terganggu dan pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dalam lingkungan pesaingnya.Pada sebuah perusahaan juga tentunya mengadakan beberapa pekerjaan yang bisa menunjang bisnisnya, misal saja mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah setiap harinya, daftar gaji yang harus disiapkan, penjualan dan pembelian atas perkiraan yang harus dibutuhkan. Semua contoh itu pastinya akan mengolah data-data yang diperlukan, dalam hal ini komputer akan memudahkan manusia dalam bekerja untuk mengolah data. Namun, dengan adanya sebuah sistem informasi akan lebih mempermudah pengolahan tersebut, tentunya dengan menggunakan sistem informasi manajemen yang tidak hanya bisa mengolah data, namun juga dapat memberikan informasi kepada pihak manajemen secara mudah dan fleksibel, dan juga bagi pengambil keputusan.
Dilihat dari pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM) secara umum yang dikenal oleh orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (integreted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah bisnis (organisasi), maka menurut O'Brein (2009) dapat disimpulkan bahwa peran SIM dalam operasional perusahaan ada tiga, antara lain :
1.      Menunjang kegiatan bisnis operasional
2.      Menunjang manajemen dalam mengambil keputusan
3.      Menunjang keungulan srtategi kompetitif organisasi/perusahaan

      1. Menunjang Kegiatan Bisnis Operasional
Peranan SIM untuk menunjang kegiatan bisnis operasional dapat dibagi lagi menjadi beberapa proses lagi , antara lain:
a)      Transaction Processing System (TPS)
Dalam proses TPS ini berkembang dari sistem informasi manual untuk sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik. TPS ini digunakan untuk mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis seperti penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan/inventori. Dan pada proses TPS ini akan menghasilkan beberapainformasi produk untuk penggunakan internal dan eksternal, contoh :
1.  Pembuatan pernyataan konsumen
2.  Cek gaji karyawan
3. Kuintasi penjualan
4. Order pembelian
5.  Formulir pajak
6. Rekening keuangan
b)      Process Control System (PCS)
Sistem informasi operasi secara rutin membuat keputusan yang mengendalikan proses operasional, seperti keputusan pengendalian produksi. Hal ini melibatkan process control system (PCS) yang keputusannya mengatur proses produksi fisik yang secara otomatis dibuat oleh komputer. Sebagai contoh kilang minyak petroleum dan asslemby lines dari pabrik-pabrik yang otomatis menggunakan sistem ini.
c)      Office Automation System (OAS)
Tugas dari proses OAS adalah :
-Mengumpulkan data dan informasi
-Memproses data dan informasi
-Mengirim data dan informasi
Data dan informasi tersebut akan berproses dalam bentuk komunikasi kantor elektronik. Contohnya:
- Word processing dari Office Automation (OA)
- Surat Elektronik
- Teleconferencing
      2. Menunjang Manajemen Dalam Mengambil Keputusan
Dalam pengambilan keputusan dengan menggunakan sistem informasi manajemen akan dilakukan oleh pihak top manajemen. Ada beberapa tipe dalam sistem pengambilan keputusan tersebut, antara lain:
1) Laporan spesifikasi dan rencana awal untuk para manajer dikerjakan oleh information
reporting system (sistem pelaporan informasi)
Contoh : Pembiayaan tahunan, laporan keuangan bulanan atau tahunan
2) Dukungan ad hoc dan interaktif untuk pengambilan keputusan oleh manajer dikerjakan
oleh decision support systems (sistem pendukung keputusan)
Contoh : opsi bantuan di kuis ones to be a milionuer “audience”
3) Informasi kritikal untuk manajemen atas ditetapkan oleh executive information system
(sistem informasi eksekutif)
Contoh : Keputusan membuka cabang perusahaan atau pendirian prodi baru di universitas
4) Nasehat pakar untuk pengambilan keputusan operasional atau manajerial ditetapkan oleh expert system (sistem pakar) dan knowledge-based information system (sistem informasi berbasis pengetahuan lainnya)
Contoh : Penerapan kuisioner di perusahaan untuk mendukung keputusan rencana atau
bahkan perbaikan system di perusahaan
5) Dukungan langsung dan terus untuk aplikasi operasional dan manajerial dari end users
ditetapkan oleh end user computing System
Contoh : pengambilan data dari database oleh end user untuk patokan pengambilan
keputusan.
6) Aplikasi operasional dan manajerial dalam mendukung fungsi bisnis ditetapkan oleh
business function information System
Contoh : pembuatan laporan keuangan dengan memanfaatkan software aplikasi.
7) Produk dan layanan jasa yang bersaing untuk mencapai keuntungan strategis ditetapkan oleh strategic information System
Contoh : Membuat strategi pengembangan produk dan jasa
      3. Menunjang Keunggulan Strategi Kompetitif Perusahaan
Dalam sebuah persaingan, strategi sangatlah dibutuhkan untuk memberikan keunggulan perusahaan dalam persaingan bisnis, tentunya dengan memperhatikan faktor biaya, mutu, dan kecepatan proses. Strategi bisnis inilah yang akan menjadi pusat untuk mengendalikan strategi organisasi dan strategi informasi. Dan dengan mendapatkan keunggulan kompetitif dalam persaingan bisnis, maka akan membawa perusahaan tersebut dengan mudah mengendalikan pasar dan meraih keuntungan usaha.Beberapa kekuatan persiangan yang dapat dilawan dengan membangun strategi kompetitif , antara lain :
1.      Persaingan dari para pesaing yang berada di industri yang sama
2.      Ancaman dari perusahaan baru
3.      Ancaman dari produk pengganti
4.      Kekuatan tawar-menawar dari konsumen
5.      Kekuatan tawar-menawar dari pemasok
Ada juga beberapa strategi bersaing yang dapat dibangun untuk memenangkan persaingan bisnis, antara lain :
a.  Cost leadership (keunggulan biaya) : menjadi produsen produk atau jasa dengan biaya rendah
Contoh : menurunkan harga jual produk atau jasa agar lebih menarik banya konsumen.
b. Product differentiation (perbedaan produk) : mengembangkan cara untuk menghasilkan produk atau jasa yang berbeda dengan pesaing
Contoh : dapat dilihat dari tempat penjualan dan kemasan produk. Jam tangan yang dijual di supermarket atau mall akan lebih menarik dan mempunyai nilai jual yang tinggi dibandingkan dengan jam tangan yang dijual di pasar atau di emperan (kaki lima).
c. Innovation (menemukan cara baru untuk menjalankan usaha) : yang termasuk dalam pengembangan ini adalah pengembangan produk atau jasa yang berbeda dengan pesaing 
Contoh : pengembangan produk mie instant yang berbeda dengan perusahaan mie instant yang lainnya, misalnya Indofood yang memproduksi mie goring cabe ijo, yang belum pernah dikeluarkan oleh mie instan lainnya.
Salah satu contoh dalam peranan stategi kompetitif adalah dalam sebuah perusahaan yang ingin mengubah seluruh datanya menjadi basisdata dengan alat penghubung standar (seperti web browser) sehingga memungkinkan informasi dapat dikomunikasi dengan para sekutu-sekutu bisnis dan pelanggannya.  Basisdata yang terstandarisasi dan dapat diakses melalui web browser mencerminkan pergeseran  posisi perusahaan secara strategis. Dan tentunya dengan strategi ini dapat mempermudah pekerjaan dan dapat meningkatkan mutu usaha kerja perusahaan tersebut.


Soal-soal UTS Bab I
1. Sebutkan definisi dari:
a. Sistem: Dari segi Etimologi, kata sistem sebenarnya berasal dari Bahasa Yunani yaitu
“Systema”, yang dalam Bahasa Inggris dikenal dengan “SYSTEM”, yaitu sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan satu keseluruhan yang tidak terpisahkan.  Sumber Referensi tersedia online di https://donyprisma.wordpress.com/2013/10/07/konsep-dasar-sistem-informasi/
b. Data: Data merupakan kata jamak dari datum, yang umumnya digunakan untuk merepresentasikan, baik bentuk tunggal maupun jamak. Data sering dipahami sebagai fakta/kenyataan mentah atau hasil pengamatan (observasi), hasil mencacah, dan hasil mengukur, yang masih belum diolah dan disajikan dalam konteks yang berarti dan bermanfaat.Sumber Referensi tersedia online di http://repository.ut.ac.id/3921/2/ADPG4442-M1.pdf         
c. Informasi: Definisi dari informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi yang menerimannya. Secara umum informasi dapat di definisikan sebagai hasil pengolahan data dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimannya. Sumber Referensi tersedia online di https://dikatara.wordpress.com/2011/10/22/konsep-dasar-informasi-dan-sistem-informasi/        
d. Sistem Informasi: Secara sederhana, sistem informasi dipahami sebagai suatu himpunan atau kumpulan dari kelompok orang-orang yang bekerja, prosedur-prosedur, dan sumber daya peralatan yang mengumpulkan data dan mengolahnya menjadi informasi, merawat, dan menyebarkan informasi dalam suatu organisasi.
Marimin et al. (2006) menyederhanakan pemahaman terhadap sistem informasi sebagai komponen-komponen dalam organisasi atau perusahaan yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi yang akan digunakan oleh satu atau lebih pemakai (users).             Sumber Referensi tersedia online di http://repository.ut.ac.id/3921/2/ADPG4442-M1.pdf         
2. Apa yang dimaksud dengan karakteristik sistem dan sebutkan karakteristik sistem tersebut masing-masing!!
Jawaban:
Karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran.
Adapun karakteristik sistem  terbagi menjadi:
1. Komponen (components), Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerja sama membentuk satu kesatuan.
2. Batas sistem (boundary), Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
3. Lingkungan luar sistem (environments), Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
4. Penghubung (interface), Merupakan media penghubung antar subsistem, yang memungkinkan sumbar-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.
5. Masukan (input), Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
6. Keluaran (output), Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
7. Pengolah (process). Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran (objectives) atau tujuan (goal), Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).
3. Jelaskan yang merupakan klasifikasi sistem dan berikan contohnya masing-masing!!
Jawaban:
Klasifikasi sistem merupakan suatu bentuk kesatuan antara satu komponen dengan komponen lainnya, tujuan dari sistem tersebut  yaitu memiliki akhir tujuan yang berbeda untuk setiap masalah atau kasus  yang terjadi dalam sistem tersebut.  Sehingga sistem tersebut dapat diklasifikasikan menjadi beberapa sistem, diantaranya:
a. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
Sistem alamiah, sistem terjadi karena proses alam dan tidak terdapat campur tangan manusia. Adapun sistem buatan manusia dirancang dan diciptakan oleh manusia. Contoh dari sistem alamiah adalah sistem rotasi  bumi, sistem tata surya, dan lain-lain, sedangkan sistem buatan misalnya sistem pengendalian banjir, sistem tata kota, dan lain sebagainya. Sistem buatan manusia ini sering melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut dengan human-machine system.
b. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
Sistem tertutup merupakan sistem yang bekerja tidak berhubungan dengan  lingkungan luarnya. Adapun sistem terbuka merupakan sistem yang selalu berhubungan dengan lingkungan luarnya untuk melakukan proses untuk menghasilkan keluaran (output). Secara teoritis, sistem tertutup memang ada, namun pada kenyataannya tidak pernah ada sistem yang benar-benar tertutup tanpa campur  tangan pihak luar.
c. Sistem Konseptual atau Abstrak (Conceptual/Abstract System) Sistem yang dibentuk akibat terselenggaranya ketergantungan ide dan tidak dapat diidentifikasikan secara nyata, tetapi dapat diuraikan elemennya. Contoh sistem yang bersifat konseptual adalah sistem sosial, sistem ekonomi, dan sistem teologi (hubungan antara manusia dengan Tuhan).
d. Sistem Fisik (Physical System) Kumpulan elemen-elemen atau unsur-unsur yang saling berinteraksi satu sama lain secara fisik serta dapat diidentifikasikan secara nyata tujuantujuannya. Contoh sistem yang bersifat fisik adalah: a. sistem tata surya, sistem biologis tubuh manusia, sistem pengolahan minyak, sistem komputer, dan sebagainya; b. sistem transportasi, dengan elemen-elemennya meliputi: petugas, mesin, dan organisasi yang menjalankan transportasi; c. sistem komputer, dengan elemen-elemennya meliputi: peralatan yang berfungsi bersama-sama untuk menjalankan pengolahan data.
e. Deterministik Sistem Deterministik Sistem merupakan sistem di mana operasi-operasi (masukan/keluaran) yang terjadi di dalamnya dapat ditentukan atau diketahui dengan pasti. Contohnya adalah: 1) program komputer, melaksanakan secara tepat sesuai dengan rangkaian instruksinya; 2) sistem penggajian.
f. Probabilistik Sistem Sistem di mana masukan dan prosesnya dapat didefinisikan, tetapi keluaran yang dihasilkan tidak dapat ditentukan dengan pasti (selalu ada sedikit kesalahan atau penyimpangan terhadap ramalan jalannya sistem). Contohnya adalah: 1) sistem penilaian ujian; 2) sistem pemasaran.
g. Sistem Terbuka (Open System) Sistem yang mengalami pertukaran energi, materi atau informasi dengan lingkungannya. Sistem ini cenderung memiliki sifat adaptasi, yakni dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, sehingga dapat meneruskan eksistensinya. Contohnya adalah: Sistem keorganisasian yang memiliki kemampuan adaptasi (bisnis dalam menghadapi persaingan dari pasar yang berubah, di mana perusahaan yang tidak dapat menyesuaikan diri akan tersingkir).
h. Sistem Tertutup (Closed System) Sistem fisik di mana proses yang terjadi tidak mengalami pertukaran materi, energi atau informasi dengan lingkungan di luar sistem tersebut. Contohnya adalah: Reaksi kimia  dalam tabung berisolasi dan tertutup.
i. Sistem Tertutup Relatif (Relatively Closed System) Sistem yang tertutup tetapi tidak tertutup sama sekali untuk menerima pengaruh-pengaruh lain. Sistem ini dalam operasinya dapat menerima pengaruh dari luar yang sudah didefinisikan dalam batas-batas tertentu. Contohnya adalah: Sistem komputer, sistem ini hanya menerima masukan yang telah ditentukan sebelumnya, mengolahnya, dan memberikan keluaran yang juga telah ditentukan sebelumnya serta tidak terpengaruh oleh gejolak di luar sistem).
j. Sistem Artifisial (Artificial System) Sistem ini meniru kejadian dalam alam, yang dibentuk berdasarkan kejadian di alam di mana manusia tidak mampu melakukannya. Dengan kata lain tiruan yang ada di alam. Contohnya adalah: 1) sistem Artificial Intelligent (AI), yaitu program komputer yang mampu membuat komputer seolah-olah berpikir; 2) sistem robotika; 3) jaringan neutral network.
4. Sebutkan pengertian dari data dan informasi dan berikan contoh penggunaan data dan informasi apa saja yang dihasilkan pada:
a. Sistem informasi akademik di Universitas Muhammadiyah Cirebon
b. Sistem informasi penjualan di Toserba Yogya Junction kota Cirebon
c. Sistem informasi pelayanan pasien di RS Permata Cirebon.
Jawaban:
Data merupakan kata jamak dari datum, yang umumnya digunakan untuk merepresentasikan, baik bentuk tunggal maupun jamak. Data sering dipahami sebagai fakta/kenyataan mentah atau hasil pengamatan (observasi), hasil mencacah, dan hasil mengukur, yang masih belum diolah dan disajikan dalam konteks yang berarti dan bermanfaat.
Definisi dari informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi yang menerimannya. Secara umum informasi dapat di definisikan sebagai hasil pengolahan data dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimannya.
a. Sistem informasi  di Universitas Muhammadiyah Cirebon, berfungsi untuk memasukkan data-data mahasiswa seperti profil mahasiswa, nilai yang sudah didapat, jumlah mata kuliah yang diambil, dan lain sebagainya. Sistem informasi ini juga memudahkan admin atau petugas akademik dalam mencari data mahasiswa yang dibutuhkan secara cepat, karena data sudah tersusun rapi dan efektif.
b.Sistem informasi penjualan di Toserba Yogya Junction kota Cirebon, berfungsi untuk memasukkan data stok barang yang ada dan data barang yang hampir habis, data harga produk, juga data jumlah barang yang sudah terjual. Sistem informasi ini dapat meminimalisir kekosongan atau kekurangan barang dan juga mengetahui produk apa saja yang banyak diminati konsumen.
c. Sistem informasi pelayanan di RS Permata Cirebon, berfungsi untuk memasukkan data pasien, waktu chekin dan checkout pasien, jadwal dokter, informasi rawat inap dan lain sebagainya. Sistem informasi ini memudahkan perawat untuk memberikan penanganan yang tepat terhadap pasien, dan memudahkan para perawat dalam mencari data yang dibutuhkan secara cepat.
5. Jelaskan perbedaan antara kualitas dan nilai informasi dipandang dari mutu informasi!!
Jawaban:
Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, yaitu akurasi (accuracy), relevansi (relevancy), dan tepat waktu (timeliness). Sedangkan nilai informasi merupakan Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information). Hal ini ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula.
Menurut Sutarman (2012:14), Nilai dari informasi ditentukan oleh lima hal yaitu :
1) Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.
2) Untuk mendapatkan pengalaman.
3) Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.
4) Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.
5) Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.


                                     
DAFTAR PUSTAKA
Prisma, Dony.(2013). Konsep Dasar Sistem Informasi. Tersedia Online di https://donyprisma.wordpress.com/2013/10/07/konsep-dasar-sistem-informasi/
Dikitara.(2011). Konsep Dasar Informasi dan Sistem Informasi. Tersedia Online di https://dikatara.wordpress.com/2011/10/22/konsep-dasar-informasi-dan-sistem-informasi/
Simanungkalit.(2014). Konsep Dasar Sistem Informasi. Tersedia online di http://repository.ut.ac.id/3921/2/ADPG4442-M1.pdf